Kontrak tanah beroperasi sebagai jenis pengaturan khusus antara penjual dan pembeli untuk penjualan properti nyata, seperti rumah atau kavling komersial. Secara umum, kontrak tanah bekerja dengan meminta penjual menyediakan modal untuk mendanai pinjaman properti. Pembeli kemudian bertanggung jawab untuk membayar cicilan bulanan kepada penjual sampai saldo pinjaman lunas. Kontrak tanah dapat digunakan untuk membeli rumah hunian atau properti komersial. Kontrak tanah juga dapat disebut sebagai kontrak akta, akta kepercayaan, hipotek pribadi, atau kontrak tanah angsuran.
Salah satu karakteristik kunci dari kontrak tanah adalah kepemilikan. Dalam perjanjian tanah yang khas, penjual mempertahankan hak atas tanah selama saldo pinjaman tetap ada. Pembeli kemudian melakukan pembayaran angsuran sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah disepakati bersama. Setelah pembeli melunasi seluruh pokok pinjaman, penjual memberikan akta properti kepada pembeli.
Meskipun pembeli tidak memiliki akta properti sampai pokok dilunasi, pembeli biasanya memiliki hak untuk memiliki properti dan menggunakannya. Jika pembeli ingin melunasi pokok lebih cepat, dia dapat melakukan pembayaran sekaligus kepada penjual. Penjual, bukan bank atau lembaga pemberi pinjaman keuangan lainnya, biasanya menyediakan pembiayaan untuk pinjaman tersebut. Kontrak tanah biasanya dibuat melalui perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh penjual dan pembeli. Biasanya, perjanjian ini menguraikan harga pembelian properti serta persyaratan pembayaran kontrak seperti jumlah pembayaran, jadwal, dan tingkat bunga.
Kontrak tanah dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi pembeli potensial. Dengan sebagian besar kesepakatan perjanjian tanah, pembeli tidak harus memberikan uang muka yang besar kepada penjual. Selain itu, karena penjual membiayai transaksi, pembeli dengan nilai kredit yang kurang sempurna mungkin memenuhi syarat untuk pengaturan kontrak tanah.
Beberapa kerugian dapat dikaitkan dengan kontrak tanah. Seringkali, properti yang dijual melalui kesepakatan kontrak tanah lebih mahal daripada properti yang dibeli melalui skema pinjaman tradisional. Karena penjual membiayai kesepakatan dan pembeli biasanya tidak harus menawarkan uang muka yang besar, penjual dapat menjual properti dengan harga lebih tinggi.
Salah satu kelemahan terbesar dari kontrak tanah adalah gagal bayar. Jika pembeli gagal membayar pembayaran bulanannya, penjual dapat mengklaim kembali properti tersebut. Dalam hal ini, penjual biasanya berhak untuk menahan uang angsuran yang telah dibayarkan oleh pembeli sebagai uang sewa.