Apa itu Foto TKP?

Salah satu alat terpenting yang dimiliki penyidik ​​TKP adalah gambar yang diambil di TKP. Foto TKP digunakan untuk merekam TKP dalam bentuk aslinya, sebelum bukti dikumpulkan dan apa pun dipindahkan. Mengambil foto TKP, baik pada film 35 milimeter atau dengan kamera digital, adalah salah satu langkah terpenting untuk memproses TKP karena memungkinkan penyelidik untuk melihat TKP berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah kejahatan terjadi.

Foto TKP penting untuk melestarikan catatan TKP asli. Foto biasanya diambil pada tiga tingkat: keseluruhan, tingkat menengah, dan jarak dekat. Tembakan keseluruhan menunjukkan TKP secara keseluruhan. Bidikan tingkat menengah menunjukkan jarak dan hubungan antar objek. Tembakan close-up menunjukkan rincian bukti atau hal lain yang relevan dengan kejahatan.

Penting agar foto-foto ini diambil sebelum ada orang yang sempat berkeliaran di TKP, yang berpotensi memindahkan barang dari lokasi aslinya. Hal ini dilakukan setelah sifat kejahatan telah ditentukan dan teori umum tentang kejahatan telah disatukan. Teori ini, yang mungkin mencakup titik masuk dan keluar penjahat, senjata potensial apa pun dan bagaimana kejahatan itu dilakukan, akan membantu mengarahkan fotografer ke bidikan yang perlu diambil.

Setelah diambil dan dikembangkan, foto TKP menjadi bagian penting dari berkas perkara. Meskipun sketsa TKP juga akan dibuat, foto-foto tersebut memberikan kesempatan bagi penyelidik untuk kembali ke TKP asli untuk mencari apa pun yang dapat membantu memecahkan kasus tersebut. Foto TKP dapat membantu penyelidik mengingat sedikit nuansa TKP, dan dapat dibandingkan dengan kesaksian saksi dan korban, memungkinkan pemeriksaan akurasi.

Foto TKP dianggap sebagai bukti visual, dan dapat digunakan dalam kasus pengadilan. Gambar harus menggunakan skala, jika perlu. Misalnya, ukuran cipratan darah dapat ditunjukkan dengan menempatkan seperempat, atau benda kecil dan mudah dikenali lainnya, pada permukaan yang bersih di dekat cipratan. Sudut kamera yang digunakan juga harus diperhatikan. Pandangan keseluruhan dari TKP harus diambil dari beberapa sudut yang berbeda. Gambar objek dan area yang lebih kecil juga harus ditampilkan dari beberapa perspektif yang berbeda. Agar gambar dapat digunakan, gambar juga harus jernih, tanpa mengganggu tanda kotoran pada lensa, bayangan yang dalam, atau buram yang akan membuat detail sulit dilihat.