Bukti tidak langsung kadang-kadang disebut sebagai bukti tidak langsung. Bukti ini seringkali hanya dengan kuat menunjukkan fakta tertentu, tetapi tidak sepenuhnya membuktikannya. Seperti bukti langsung, ada beberapa jenis bukti tidak langsung. Komentar yang mengancam dan perlakuan berbeda sebelum kejahatan biasanya dianggap sebagai bukti tidak langsung, bersama dengan perilaku tersangka setelah kejahatan. Selain itu, saksi dan bukti forensik juga terkadang dianggap tidak langsung.
Komentar diskriminatif atau mengancam yang diucapkan kepada seseorang sebelum kejahatan dilakukan adalah salah satu jenis bukti tidak langsung yang umum. Ini dapat mencakup hal-hal seperti komentar fitnah atau ancaman yang diucapkan kepada korban atau pihak ketiga. Seseorang yang menyatakan ingin membunuh seseorang hanya satu minggu sebelum pembunuhan orang itu, misalnya, dapat menjadi tersangka nomor satu penyelidik. Hanya mengucapkan kata-kata ini, bagaimanapun, tidak membuktikan bahwa dia membunuh korban. Bukti ini tidak langsung, karena kata-kata ini mungkin hanya diucapkan dalam kemarahan, tanpa niat untuk benar-benar menindaklanjutinya.
Jenis lain dari bukti tidak langsung berkaitan dengan bagaimana korban diperlakukan sebelum kejahatan. Seseorang yang memperlakukan korban penyerangan dengan buruk, misalnya, dapat diselidiki oleh polisi. Seseorang yang tampak terobsesi atau membuntuti seorang wanita juga dapat diselidiki atas pemerkosaannya. Meskipun orang-orang ini memperlakukan korban secara berbeda dari orang lain, bukti ini dianggap tidak langsung.
Cara seseorang, atau tersangka, bertindak setelah kejahatan dilakukan adalah contoh lain dari bukti tidak langsung. Sebuah contoh yang baik dari hal ini adalah individu yang menghabiskan jumlah uang yang luar biasa besar setelah perampokan. Contoh lain melibatkan seorang tersangka yang tampak terlalu gugup saat diinterogasi setelah pembunuhan. Bukti ini bersifat tidak langsung, karena dia mungkin gugup karena dia melakukan kejahatan, tetapi dia juga mungkin gugup hanya karena dia sedang diinterogasi untuk kejahatan yang keji.
Catatan saksi mata kadang-kadang dianggap sebagai bukti tidak langsung juga. Seorang saksi yang melihat tersangka berdiri di atas korban dengan senjata pembunuhan, meskipun bukti yang tampaknya memberatkan, dianggap sebagai bukti tidak langsung, misalnya. Tersangka bisa saja tersandung di tempat kejadian dan secara tidak sengaja mengambil senjata. Bukti yang menguatkan, seperti saksi lain yang melihatnya melakukan kejahatan, seringkali dibutuhkan untuk mendapatkan keyakinan.
Meskipun banyak orang percaya bahwa bukti forensik adalah bukti langsung, sering dianggap sebagai bukti tidak langsung. Analisis darah, analisis DNA, dan sidik jari dapat membantu untuk menangkap pelaku kejahatan. Namun, seringkali dibutuhkan bukti lain yang menguatkan untuk mendukungnya.