Mengabaikan undang-undang umumnya terbagi dalam dua kategori besar: undang-undang yang ditujukan untuk mencegah pelecehan terhadap anak atau tanggungan dan undang-undang yang ditujukan untuk mencegah pelecehan orang tua atau orang lain yang dirawat di rumah sakit atau dilembagakan. Ada undang-undang pengabaian yang melindungi anak-anak selama beberapa dekade, tetapi undang-undang pengabaian yang melindungi orang tua dan orang lain menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun prevalensi kekerasan dan penelantaran anak diketahui secara luas, diperkirakan jutaan orang lanjut usia juga mengalami kekerasan atau penelantaran setiap tahun. Hukum pengabaian dimaksudkan untuk menghalangi mereka yang akan mengambil keuntungan dari anggota masyarakat yang paling rentan serta menghukum mereka yang tidak dihalangi.
Setiap yurisdiksi menentukan apa yang merupakan pengabaian, tetapi kesamaan tertentu cenderung ada. Pelanggaran terhadap hukum pengabaian biasanya merupakan akibat dari kegagalan seseorang untuk melakukan sesuatu atau akibat dari suatu kelalaian, bukan karena suatu tindakan yang terang-terangan. Misalnya, gagal memastikan bahwa anak-anak seseorang bersekolah, gagal memberikan perawatan medis yang memadai, dan gagal mengasuh anak sendiri adalah situasi umum yang kemungkinan akan naik ke tingkat pengabaian kriminal.
Undang-undang ini sangat bervariasi menurut negara atau wilayah. Di banyak bagian dunia, pengabaian orang tua atau pengabaian anak-anak sering diabaikan atau diterima secara terbuka. Banyak organisasi internasional dan nasional mencurahkan sumber daya yang besar untuk melobi undang-undang yang akan melindungi anak-anak dan orang tua dari penelantaran. Di mana hukum pengabaian memang ada, mereka bisa sulit ditegakkan karena sifat para korban. Anak-anak dan korban lanjut usia seringkali terlalu takut untuk melaporkan penelantaran. Mereka juga sering bergantung secara finansial atau emosional pada pelaku.
Kebanyakan pengasuh menyadari sifat rentan dari orang-orang dalam perawatan mereka, yang membuat tanggungan tersebut lebih mudah untuk diabaikan, dalam banyak kasus. Pengabaian mencakup sejumlah situasi, termasuk pengabaian emosional, pengabaian pendidikan, pengabaian keuangan dan pengabaian fisik atau medis. Gagal memberikan perawatan yang wajar kepada siapa pun yang bergantung pada orang itu dapat dianggap sebagai pengabaian di sebagian besar yurisdiksi.
Pengabaian hukum dapat membawa konsekuensi serius bagi pelakunya. Dalam beberapa kasus, pengabaian dapat dianggap sebagai kejahatan, membuat pelakunya kemungkinan akan dijatuhi hukuman penjara yang lama. Dalam kebanyakan kasus, jenis dan tingkat keparahan pengabaian akan berperan dalam menentukan bagaimana kejahatan itu didakwakan dan oleh karena itu hukuman apa yang akan dihadapi pelaku jika terbukti bersalah. Selain pemenjaraan, keyakinan atas pengabaian juga dapat menyebabkan pelaku kehilangan lisensi profesionalnya dalam banyak situasi.