Apa itu Penyalahgunaan Saudara?

Kekerasan saudara kandung adalah bentuk khusus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di antara saudara kandung. Pelecehan paling sering dicontohkan dengan kekerasan fisik, tetapi mungkin juga mental atau emosional. Hubungan yang kasar ini biasanya antara satu saudara yang lebih tua, lebih besar, dan lebih kuat dengan korban yang lebih muda dan lebih rentan. Istilah “kekerasan saudara kandung” umumnya mengacu pada pelecehan di antara anak-anak, tetapi beberapa situasi yang melibatkan tindakan kekerasan oleh saudara kandung yang dewasa juga dapat dikategorikan dengan cara yang sama. Tanggung jawab atas pelecehan saudara kandung di antara anak-anak biasanya ditelusuri kembali ke orang tua, umumnya karena kurangnya pengawasan yang efektif terhadap anak-anak mereka.

Kekerasan dalam rumah tangga biasanya didefinisikan sebagai kekerasan fisik, menempatkan orang lain dalam ketakutan akan bahaya fisik yang serius, atau menyebabkan orang yang sama melakukan hubungan seksual melalui paksaan oleh anggota rumah tangga yang sama. Pelecehan saudara kandung adalah jenis kekerasan dalam rumah tangga tertentu yang berasal dari keadaan yang sangat khusus. Orang tua mungkin salah mengartikan pelecehan hanya sebagai kegiatan “mengganggu” atau main-main karena kemungkinan besar dia mengharapkan perilaku seperti itu dari anak-anaknya. Selain itu, orang tua umumnya memiliki bias terhadap anak-anak mereka yang akan mencegah mereka melihat kekerasan seperti pelecehan saudara kandung yang kejam. Faktor-faktor ini membuat pelecehan saudara kandung menjadi masalah yang sangat luas.

Orang tua dapat membedakan persaingan saudara kandung yang khas dari pelecehan saudara kandung yang serius dengan mencari tanda-tanda yang melambangkan perilaku tersebut. Jika seorang anak terus-menerus menghindari saudaranya dan mengungkapkan keprihatinan serius atas tindakan saudaranya yang agresor, maka dia mungkin menjadi korban pelecehan saudara kandung. Jika salah satu saudara kandung melakukan pelecehan seksual terhadap saudaranya yang lain, anak korban dapat melakukan tindakan seksual yang tidak pantas.

Faktor lingkungan tertentu dapat memupuk hubungan saudara yang kasar. Misalnya, orang tua yang bermain favorit dengan anak-anak mereka atau sering membuat perbandingan di antara mereka dapat menjadi faktor yang menyebabkan hubungan yang kasar antara saudara kandung. Selain itu, jika anak terpapar kekerasan oleh orang tuanya, maka kemungkinan besar mereka akan melakukan tindakan kekerasan kepada orang-orang terdekatnya.

Walaupun faktor-faktor di atas penting, sebenarnya hanya ada satu cara yang praktis dan efektif untuk mencegah pelecehan saudara kandung, dan itu adalah pengawasan yang tepat oleh orang tua. Ketika anak-anak bertindak kasar dengan cara apa pun — baik itu terhadap satu sama lain atau sebaliknya — perilaku seperti itu harus sangat dilarang oleh orang tua. Tentu saja tidak ada metode yang pasti untuk membuat anak bertindak sesuai dengan keinginan orang tua, tetapi pola asuh yang efektif selalu mengurangi risikonya.