Mengemudi sembrono adalah pelanggaran bergerak yang sering diperlakukan sebagai pelanggaran ringan. Orang yang dihukum karena kejahatan ini dapat menghadapi denda, deportasi, pencabutan pembebasan bersyarat, dan penangguhan atau pembatalan SIM. Di beberapa daerah, hukumannya bervariasi, tergantung pada spesifik pelanggarannya, dan undang-undang mungkin memiliki beberapa kategori yang ditetapkan.
Untuk dianggap mengemudi sembrono, aktivitas di jalan harus mencakup pengabaian terhadap keselamatan properti, hewan, dan manusia. Seseorang yang mengemudi dengan sembrono mungkin sengaja mengabaikan keselamatan, atau mungkin hanya memiliki sikap nakal tentang aturan jalan. Dalam kedua kasus tersebut, agar orang dapat dihukum dengan sukses, demonstrasi ketidakpedulian harus diberikan dalam bentuk kesaksian dari saksi tentang mengemudi orang tersebut. Petugas polisi, misalnya, dapat bersaksi tentang melihat seseorang terlibat dalam serangkaian tindakan sembrono.
Beberapa contoh kecerobohan dapat mencakup mengabaikan undang-undang keselamatan dasar, seperti undang-undang yang melarang orang untuk lewat di depan lalu lintas yang akan datang, undang-undang yang melarang melintasi rel kereta api di depan kereta yang akan datang, dan undang-undang yang mengatur kecepatan. Orang yang melebihi batas kecepatan dengan jumlah yang sangat tinggi dapat dianggap sebagai pengemudi yang sembrono karena membahayakan pengemudi lain. Demikian pula, aktivitas seperti berbelok, mengemudi berulang kali melalui lampu merah, dan sebagainya juga dapat menjadi dasar tuntutan, seperti halnya mengemudi dengan maksud untuk menghindari petugas polisi.
Kekhawatiran dengan mengemudi sembrono adalah bahwa hal itu menimbulkan risiko tidak hanya untuk pengemudi, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar. Pengemudi lain dapat dirugikan jika sebuah mobil berputar di luar kendali, misalnya, dan pengemudi juga dapat melukai atau membunuh hewan peliharaan, anak-anak, dan pejalan kaki dengan mengemudi secara sembrono. Selain itu, pengemudi dapat menyebabkan kerusakan properti dengan mengemudi ke dalam gedung. Akibatnya, perilaku seperti itu tidak hanya berbahaya secara inheren, tetapi juga masalah keamanan publik.
Ada pertahanan yang mungkin digunakan orang untuk tuduhan mengemudi yang sembrono, seperti menunjukkan bahwa situasi darurat memerlukan kecepatan yang berlebihan. Orang-orang yang berencana untuk menentang tuduhan tersebut alih-alih mengaku bersalah mungkin ingin mempertimbangkan untuk mendiskusikan situasi tersebut dengan seorang pengacara untuk melihat apakah ada kemungkinan pembelaan atau pendekatan terhadap kasus yang dapat meningkatkan kemungkinan hasil. Pengacara yang berspesialisasi dalam menangani kasus lalu lintas dan pelanggaran seperti mengemudi di bawah pengaruh (DUI) seringkali memiliki keahlian yang dapat membantu.