“Ad hominem” adalah istilah yang digunakan dalam debat dan hukum yang mengacu pada praktik mencoba untuk membatalkan argumen seseorang dengan menyerang kelemahan atau karakteristik pribadinya. Ini adalah kekeliruan logis, atau penalaran yang salah, yang sering disebut sebagai cara yang buruk untuk berdebat. Namun, argumen ad hominem cukup umum dalam hukum dan politik, dan argumen tersebut lebih bersifat emosional daripada logis. Jenis argumen ini dapat melukai kredibilitas si pendebat sekaligus merusak keandalan lawannya. Dalam politik, argumentasi semacam ini sering disebut dengan kampanye negatif.
Serangan pribadi terhadap karakter atau praktik seseorang dapat dianggap sebagai serangan ad hominem. Serangan pribadi sangat sering tidak ada hubungannya dengan masalah yang sedang diperdebatkan, dan serangan itu dimaksudkan untuk mendiskreditkan orang tersebut sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan secara umum daripada sebagai sumber yang berkaitan dengan masalah yang relevan. Contoh serangan ad hominem seperti berikut:
“Bill seharusnya tidak bisa ikut campur dalam merencanakan aktivitas gym karena dia dulunya gemuk.”
Sindiran bahwa Bill dulunya gemuk tidak banyak atau tidak ada hubungannya dengan kemampuan atau ketidakmampuannya untuk merencanakan aktivitas di gym, tetapi serangan ad hominem dimaksudkan untuk mendiskreditkan Bill sebagai sumber secara umum dan menyerangnya secara pribadi.
Serangan ad hominem tidak langsung mengasumsikan bahwa seseorang akan membuat keputusan atau berperilaku dengan cara tertentu berdasarkan karakteristik orang itu atau persepsi seseorang tentang karakteristik orang itu. Jika, misalnya, seseorang berkata, “Jim tentu saja akan memilih untuk pergi ke taman bermain daripada ke sekolah” berdasarkan fakta bahwa Jim lebih suka bermain daripada sekolah adalah serangan ad hominem karena menganggap Jim tidak mampu melakukan hal lain. keputusan. Jenis argumen ini hanya valid jika Jim memiliki semacam konflik kepentingan; misalnya, jika Jim memiliki taman bermain dan ingin orang-orang datang ke sana alih-alih ke sekolah, dapat diasumsikan dengan aman bahwa Jim akan memilih taman bermain karena dia tertarik untuk berada di sana.
Jenis argumen ad hominem lainnya termasuk argumen bersalah oleh asosiasi dan argumen “tu quoque”. Rasa bersalah oleh asosiasi mengasumsikan seseorang akan berperilaku dengan cara tertentu karena seseorang yang terkait erat dengan orang itu telah bertindak dengan cara tertentu. Argumen tu quoque berpendapat bahwa perilaku tertentu yang dituduhkan kepada seseorang tidak apa-apa karena orang lain juga melakukannya. Argumen tu quoque kadang-kadang dikenal sebagai argumen “Kamu Juga”.