Apa saja Jenis-Jenis Whistleblower Statuta?

Undang-undang whistleblower adalah undang-undang yang disahkan oleh entitas pemerintah untuk melindungi, dan terkadang memberi kompensasi, seseorang yang “meniup peluit” pada berbagai jenis kesalahan, terutama ketika kesalahan itu berdampak merugikan pemerintah atau kepentingan publik yang ditentukan. Jenis undang-undang ini memiliki sejarah panjang penerapan di tingkat nasional di seluruh dunia dan, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah telah mengadopsi versi mereka sendiri untuk melindungi pegawai negeri dan swasta dari pembalasan. Statuta whistleblower dapat dibedakan dalam tiga cara: berdasarkan jenis yurisdiksi, jenis bantuan yang diberikan, dan jenis tindakan yang dipermasalahkan.

Ada dua jenis yurisdiksi untuk undang-undang whistleblower: nasional dan lokal. Contoh undang-undang whistleblower nasional adalah US False Claims Act. Diadopsi oleh pemerintah federal pada tahun 1863, undang-undang tersebut memberikan perlindungan dan kompensasi kepada pelapor yang memberikan pemberitahuan tentang upaya bisnis untuk menipu pemerintah. Sebagai perbandingan, semua 50 negara bagian AS telah mengadopsi versi mereka sendiri dari undang-undang whistleblower untuk melindungi pegawai negeri dan swasta dari pembalasan.

Sebuah undang-undang whistleblower cenderung berbeda dalam efeknya, tergantung pada yurisdiksinya. Statuta nasional biasanya dirancang untuk mendorong pelapor untuk maju dan, sebagai insentif, untuk memberikan kompensasi. Penghargaan rata-rata bagi pelapor berdasarkan Undang-Undang Klaim Palsu AS, misalnya, adalah $1 juta pada tahun 2010. Pemerintah nasional jarang memiliki sumber daya untuk mengidentifikasi semua kasus penipuan yang bertentangan dengan kepentingannya, sehingga pemerintah bergantung pada warga untuk mengawasi rekan kerja dan majikan mereka dan untuk membuat pihak berwenang yang tepat menyadari kesalahan yang diperhatikan.

Sebuah undang-undang whistleblower lokal biasanya dirancang untuk melindungi warga negara dari pembalasan dalam pekerjaan dan jarang memberikan kompensasi sebagai insentif. Hukum setempat cenderung mengembalikan kepada pelapor setiap hak istimewa yang hilang sebagai akibat dari pengungkapannya. Mereka juga biasanya membuat ketentuan untuk penyebab tindakan pribadi sehingga warga negara dapat menuntut untuk memulihkan kerusakan yang diderita akibat pengungkapannya.

Selain perbedaan dalam jenis yurisdiksi dan jenis keringanan yang diberikan, undang-undang whistleblower dapat dibedakan berdasarkan tindakan yang mendasarinya. Hukum semacam ini telah diterapkan dalam berbagai keadaan di seluruh dunia, tetapi ada enam jenis kesalahan umum yang biasanya dirancang untuk diimbangi oleh undang-undang whistleblower. Mereka adalah penipuan, bahaya lingkungan, diskriminasi, penyalahgunaan, keselamatan publik, dan pekerjaan.