Apa itu Pengesahan Informal?

Pengesahan tidak resmi adalah metode untuk menghindari keterlibatan pengadilan saat menyelesaikan warisan orang yang meninggal. Menyelesaikan atau mengurus harta warisan berarti mengumpulkan harta orang yang meninggal, orang yang meninggal, untuk dibagikan kepada ahli warisnya. Orang yang menyelesaikan harta warisan, atau dikenal sebagai pelaksana, harus menggunakan harta warisan untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh pewaris sebelum membagikan sisa harta kepada ahli waris.

Undang-undang yang mengesahkan pengesahan hakim informal bervariasi di setiap yurisdiksi. Surat wasiat informal biasanya diperbolehkan, jika semua ahli waris setuju. Jika ada perselisihan antara ahli waris, maka mungkin perlu untuk melanjutkan dengan surat wasiat formal. Ini berarti pengadilan akan melakukan sidang untuk menyelesaikan perselisihan apa pun. Jika perselisihan muncul selama pengesahan hakim informal, maka pengadilan dapat campur tangan, atas permintaan, untuk melakukan pengesahan hakim yang diawasi.

Untuk memulai proses pengesahan hakim informal, sebagian besar yurisdiksi mengharuskan pelaksana mengajukan permohonan persetujuan dari kantor pengesahan hakim yang sesuai. Pemohon juga dapat meminta hibah perwakilan, yaitu dokumen yang secara resmi mengakui seseorang untuk menjabat sebagai wakil pribadi atau pelaksana orang yang meninggal. Surat wasiat sering menunjuk orang tersebut untuk melayani sebagai pelaksana. Jika seseorang meninggal tanpa wasiat, maka ahli waris dapat meminta pengakuan sebagai pelaksana dalam permohonannya untuk wasiat tidak resmi. Panitera untuk kantor pengesahan hakim akan mengeluarkan hibah perwakilan selama tidak ada yang mengajukan keberatan.

Jika registrar menyetujui aplikasi untuk pengesahan hakim informal, pelaksana dapat melanjutkan. Seorang eksekutor harus mengumpulkan harta, membayar utang dan pajak, dan membagi harta di antara para ahli waris. Pelaksana dapat melakukan tindakan tersebut tanpa mendapat persetujuan dari pengadilan. Akan tetapi, pelaksana tetap berkewajiban untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai wasiat tersebut. Pelaksana dapat memperoleh bantuan pengacara untuk membantu memastikan kepatuhan.

Surat wasiat informal biasanya lebih murah daripada surat wasiat formal karena menghilangkan kebutuhan sidang pengadilan. Ini tidak berarti seorang pelaksana dapat mengabaikan hukum ketika menyelesaikan harta warisan. Seorang pelaksana wajib mematuhi hukum yang berlaku yang mengatur pengesahan hakim informal. Undang-undang menetapkan seorang pelaksana bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan harta warisan. Dengan demikian, seseorang yang bertindak sebagai pelaksana akan bijaksana untuk mematuhi semua hukum yang berlaku dan mencari nasihat hukum untuk memastikan kepatuhan yang tepat.