Apa itu UU Pajak Properti?

Hukum pajak properti adalah badan undang-undang dan peraturan yang memungkinkan otoritas pemerintah untuk memungut biaya atas barang-barang yang dimiliki oleh orang-orang di bawah yurisdiksi pemerintah. Pajak properti secara teknis dapat merujuk pada pajak atas barang apa pun yang sesuai dengan definisi properti, termasuk properti pribadi. Namun secara konvensional, undang-undang pajak properti lebih sering mengacu pada badan hukum seputar perpajakan properti riil, yang merupakan topik dengan perlakuan yang mendalam dan luas di bawah hukum.

Yurisdiksi yang memungkinkan kepemilikan pribadi atas tanah dalam sistem hukum yang berasal dari hukum umum Inggris juga dapat memberikan cara bagi pemerintah untuk mengenakan pajak atas tanah tersebut. Perpajakan atas kepemilikan properti riil biasanya merupakan lingkup yurisdiksi lokal, yang menggunakan pajak properti untuk mengumpulkan uang guna mendukung proyek-proyek publik. Teori yang mendasari pajak atas properti riil adalah bahwa pemilik tanah memiliki kepentingan dalam pekerjaan umum di daerah di mana tanah mereka berada dan harus berkontribusi pada pembentukan dan pemeliharaan proyek dan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Setiap yurisdiksi memiliki undang-undang pajak properti sendiri yang bergantung pada kebutuhan lokal. Kode pajak lokal akan menetapkan jenis biaya yang dinilai yurisdiksi dan tarif yang akan dikenakan. Pajak ini dinilai pada properti dan bukan pada pemiliknya. Sekalipun pemiliknya tidak pernah menggunakan properti itu atau menjual properti itu kepada orang baru, pajak properti melekat pada properti itu dan harus dibayar oleh pemegang hak yang sah.

Di AS, misalnya, undang-undang pajak properti diatur oleh negara bagian, yang memberi wewenang kepada pemerintah kotamadya setempat untuk mengenakan pajak properti nyata untuk menghasilkan pendapatan. Dua jenis pajak properti riil yang biasanya akan dibayarkan oleh pemilik properti kepada otoritas pajak setempat adalah pajak properti tahunan dan pajak transfer saat properti tersebut dijual. Pajak properti tahunan didasarkan pada persentase dari nilai properti dan ditetapkan melalui penilaian resmi yang dilakukan oleh pejabat publik. Pajak transfer biasanya didasarkan pada persentase dari harga jual properti.

Praktek hukum pajak properti biasanya berkaitan dengan memperdebatkan penilaian pajak resmi. Paling sering, penilaian pajak didasarkan pada harga jual properti. Jika nilai properti menurun dari waktu ke waktu, pemilik mungkin menemukan pajak yang dia bayar tidak sesuai dengan nilai sebenarnya dari properti. Dalam hal ini, pemilik harus mengajukan banding atas penilaian tersebut kepada otoritas pajak setempat. Permohonan yang berhasil dapat berarti penghematan ribuan dolar setiap tahun, jadi pemilik dapat memilih untuk menyewa pengacara untuk menangani prosesnya.