Kontrak konstruksi perumahan adalah dokumen yang mendefinisikan tugas dan hak antara pembangun dan pemilik. Sebuah perjanjian khas mengidentifikasi para pihak dalam kontrak, ruang lingkup pekerjaan, harga kontrak, prosedur penyelesaian sengketa, dan beberapa ketentuan lainnya. Pembangun dan pemilik menegosiasikan persyaratan kontrak konstruksi perumahan. Seorang pembangun biasanya adalah kontraktor umum yang bertanggung jawab untuk konstruksi. Pemilik mungkin orang atau perusahaan yang membayar untuk proyek di properti.
Ketentuan umum dalam kontrak konstruksi perumahan mencakup bagian yang mengidentifikasi para pihak. Bagian ini mencantumkan nama dan alamat masing-masing pihak. Jika timbul perselisihan, para pihak menggunakan informasi di bagian ini untuk saling memberikan pemberitahuan hukum atau kontrak. Memberikan pemberitahuan berarti bahwa para pihak telah sepakat untuk menginformasikan satu sama lain secara tertulis tentang setiap perselisihan mengenai suatu proyek.
Lingkup pekerjaan menjelaskan layanan yang disetujui untuk dilakukan oleh pembangun. Dalam kontrak konstruksi perumahan, pembangun biasanya setuju untuk menyediakan tenaga kerja, peralatan, bahan, dan layanan lain yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Bagian ini juga mengharuskan pembangun untuk membangun rumah sesuai dengan desain, rencana, atau gambar yang disediakan oleh atau disetujui oleh pemilik dan sesuai dengan peraturan bangunan setempat.
Harga kontrak dalam kontrak konstruksi perumahan menetapkan jumlah total yang harus dibayar pemilik kepada pembangun. Bagian ini biasanya mengatur tata cara pembayaran atau jadwal pembayaran antar para pihak. Misalnya, pemilik mungkin setuju untuk membayar persentase tertentu kepada pembangun untuk memulai pekerjaan. Setelah itu, pemilik membayar jumlah tambahan kepada pembangun setelah menyelesaikan fase tertentu dalam sebuah proyek.
Bagian penting lainnya dari kontrak konstruksi perumahan adalah prosedur penyelesaian sengketa. Para pihak biasanya menyepakati proses penyelesaian perselisihan yang mungkin timbul. Misalnya, para pihak dapat setuju untuk mengajukan sengketa ke mediasi sebelum mengajukan gugatan. Seorang mediator mendengarkan setiap pihak yang bersengketa dan mencoba membantu para pihak menyelesaikan konflik mereka di luar pengadilan. Jenis ketentuan ini dapat membantu masing-masing pihak menghindari litigasi dan menghemat uang.
Kontrak konstruksi perumahan memiliki beberapa ketentuan lain dan bisa rumit. Selain itu, beberapa dokumen lain yang disebut pameran atau tambahan ditambahkan ke kontrak konstruksi perumahan. Dokumen-dokumen ini dapat mencakup jaminan, asuransi, desain, atau dokumen lain yang telah disepakati oleh para pihak harus menjadi bagian dari kontrak.
Pembangun dan pemilik bebas untuk menegosiasikan persyaratan kontrak konstruksi perumahan. Industri konstruksi biasanya memiliki kontrak standar yang dapat digunakan oleh pembangun sebagai model dan yang mematuhi ketentuan hukum yang sesuai di yurisdiksi tersebut. Profesional seperti pengacara dan kontraktor bangunan merancang kontrak semacam itu.