Prosedur yang harus Anda ikuti untuk mendapatkan surat nikah mungkin bergantung pada yurisdiksi Anda. Namun, di banyak tempat, Anda dapat mengajukan permohonan salinan akta nikah melalui Kantor Statistik Vital atau agen serupa. Anda biasanya harus mengisi formulir permintaan dan membayar biaya untuk mendapatkan salinan akta nikah. Selain itu, beberapa yurisdiksi memiliki undang-undang yang mengharuskan Anda membuktikan bahwa Anda berhak menerima salinan dokumen ini. Misalnya, Anda mungkin harus membuktikan bahwa Anda adalah salah satu dari orang-orang yang tercantum dalam akta nikah, anggota keluarga dekat dari salah satu orang yang tercantum dalam akta tersebut, atau seorang pengacara yang memerlukan akta tersebut untuk kasus pengadilan.
Proses yang harus Anda ikuti untuk mendapatkan akta nikah biasanya tidak sulit atau rumit. Dalam kebanyakan kasus, Anda hanya perlu melengkapi formulir dan membayar biaya untuk mendapatkannya. Bergantung pada yurisdiksi tempat Anda tinggal, Anda dapat memperoleh surat nikah dari Kantor Statistik Vital, Biro Perkawinan, atau agen serupa. Banyak lembaga yang bertanggung jawab atas catatan ini akan mengizinkan Anda untuk mengajukan permohonan salinan secara langsung atau melalui surat. Seringkali, agen-agen ini juga memiliki situs web tempat Anda dapat melengkapi dan mengirimkan formulir yang diperlukan.
Untuk mendapatkan akta nikah, Anda mungkin harus mengumpulkan beberapa informasi penting dan menggunakannya untuk melengkapi formulir yang diperlukan. Anda mungkin perlu mengetahui nama lengkap pengantin pada akta nikah serta tanggal lahir dan tanggal pernikahan mereka. Anda mungkin memerlukan nama gadis pengantin wanita juga. Mempelajari daerah tempat akta nikah diajukan juga dapat membantu saat Anda mengajukan permohonan salinan akta nikah.
Jika Anda salah satu orang yang tercantum dalam akta nikah, biasanya Anda berhak mendapatkan salinannya. Ini mungkin juga berlaku jika Anda adalah anggota keluarga dekat dari salah satu pihak yang tercantum dalam sertifikat. Beberapa tempat memiliki undang-undang yang mengatur pemberian salinan akta nikah kepada individu yang tidak sesuai dengan kriteria ini. Misalnya, beberapa yurisdiksi mengharuskan individu untuk mendapatkan persetujuan dari pengantin wanita atau pengantin pria jika akta nikah berusia kurang dari 50 tahun. Namun, jika para pihak telah meninggal, aturan persetujuan tersebut tidak berlaku.