Dalam hukum, penemuan adalah cara bagi satu pihak untuk mengumpulkan bukti terhadap pihak lain yang dapat digunakan di pengadilan selama persidangan. Hubungan antara penemuan elektronik dan bukti, kemudian, adalah bahwa yang satu memberi makan yang lain: penemuan elektronik memungkinkan penemuan potongan-potongan bukti yang disimpan secara elektronik atau digital. Penemuan elektronik adalah hukum utama AS, tetapi juga diizinkan dengan beberapa pembatasan di beberapa negara lain, termasuk di Uni Eropa.
Juga disebut e-discovery atau ediscovery, penemuan elektronik adalah proses investigasi pra-persidangan di mana satu pihak memiliki izin untuk mencari melalui hampir semua file elektronik dan dokumen yang disimpan oleh pihak lain. Kekuatan pendorong di balik penemuan adalah pemikiran bahwa para pihak harus memiliki akses terbuka ke semua informasi yang berpotensi relevan dengan kasus yang diadili. Berpotensi relevan umumnya dipahami sebagai konsep yang luas. Dengan demikian, volume informasi elektronik yang dipertukarkan dalam e-discovery — email, file dan memo digital, komunikasi online, dan banyak lagi — bisa sangat besar.
E-discovery dapat dilihat sebagai sarana dukungan bukti yang memungkinkan pengacara menemukan, atau “menemukan,” informasi yang nantinya dapat mereka gunakan dalam persidangan. Namun, mendapatkan penemuan elektronik dan bukti untuk berkorelasi dengan rapi bisa memakan banyak waktu. Dalam kebanyakan kasus, volume dokumen dan file yang diserahkan dalam e-discovery membutuhkan beberapa hard drive atau lebih. E-discovery benar-benar merupakan proses tersendiri. Tujuannya adalah untuk menghasilkan bukti, tetapi ada lebih dari itu.
Pengacara sering menyewa pengacara kontrak untuk melakukan pekerjaan penemuan, dan biasanya juga menggunakan perangkat lunak e-discovery untuk membantu menyortir dan mengkategorikan file yang diterima dari lawan. Pekerjaan penyortiran seringkali membosankan. Namun demikian, jika itu menghasilkan informasi yang dapat membantu memperkuat kasus pengacara, itu bermanfaat.
Penemuan elektronik dan bukti berjalan seiring karena penemuan elektronik memungkinkan pengacara menemukan bukti baru — bukti yang mungkin telah terkubur dalam arsip digital di suatu tempat. Hampir semua hal yang ditemukan pengacara selama e-discovery dapat digunakan sebagai bukti. Bukti dapat diperkenalkan di persidangan, digunakan dalam dokumen pengarahan, dan ditunjukkan kepada juri dalam banyak kasus.
Meskipun tidak identik, penemuan elektronik dan pengumpulan bukti sering tumpang tindih. Namun, bukti pendukung dapat dikumpulkan dengan berbagai cara. Banyak bukti ditemukan melalui penemuan elektronik, tetapi banyak juga yang diperoleh di tempat lain, seperti melalui interogasi, deposisi, dan hard copy fakta dan memo. Penemuan dan bukti elektronik hanya berkorelasi sejauh menyangkut informasi digital.