Menjadi puitis berarti menggunakan bahasa yang berbunga-bunga atau ekspresif untuk menggambarkan topik yang relatif biasa, atau menggunakan bahasa formal yang tinggi untuk mengomunikasikan pemikiran sederhana. Seorang juru masak mungkin menjadi puitis tentang makanan penutup terbarunya; “melimpah dengan lava cokelat yang kaya yang dituangkan dari gunung berapi cinta itu sendiri.” Seorang pemilik mobil mungkin menjadi puitis tentang dengungan malaikat dari mesin yang disetel dengan sempurna. Beberapa orang juga bisa dikatakan berfilosofis tentang hobi terbaru mereka, atau liris tentang kesuksesan terbaru mereka. Dari semua ungkapan ini, bagaimanapun, puitis waxing tampaknya bertahan paling lama dalam penggunaan modern.
Kata lilin dalam ungkapan tersebut tidak mengacu pada zat lilin apa pun, seperti lilin lilin atau lilin mobil. Sebaliknya, itu adalah kata kuno yang berarti “tumbuh.” Beberapa orang masih menyebut “waxing and waning” bulan, misalnya. Sebuah bulan waxing tumbuh dalam ukuran yang jelas dari sepotong menjadi setengah bulan dan akhirnya menjadi bulan purnama. Bulan yang memudar melewati fase yang berlawanan, mengurangi ukuran yang tampak dari penuh menjadi “baru”, atau benar-benar gelap. Itu juga umum di zaman kuno untuk merujuk pada seseorang yang bertambah besar atau bertambah besar dalam karakter atau dalam ukuran fisik. Sastra Inggris awal memang mengandung referensi ke kata weaxen, bentuk bahasa Inggris Kuno dari “waxing”.
Penggunaan ungkapan-ungkapan seperti waxing liris atau waxing strong dapat ditelusuri kembali berabad-abad yang lalu, tetapi penggunaan pertama dari wax puitis diperkirakan dalam sebuah buku yang ditulis oleh dokter Inggris terkenal Stanley Livingstone pada tahun 1872. Livingstone mengacu pada godaan untuk lilin puitis tentang pengalamannya sebagai penjelajah dunia dan dokter. Dengan membuat puitis tentang pengalaman pribadinya, ia dapat dilihat sebagai orang yang meromantisasi masa lalu atau menggunakan bahasa yang tidak perlu untuk kepentingan seni saja.
Pada dasarnya, setiap kali seseorang menjadi puitis pada topik yang dia sukai, selalu ada godaan untuk melebih-lebihkan atau memuliakan subjek yang ada. Terkadang bahasa yang tinggi dan ekspresif ini efektif. Memang, banyak kampanye iklan yang sukses didasarkan pada konsep waxing puitis tentang produk makanan baru atau tujuan liburan yang eksotis atau wewangian baru yang menggoda. Ketika dilakukan secara efektif, membuat puisi puitis tentang sebuah pengalaman atau produk dapat membantu penonton membayangkannya dalam pikiran mereka sendiri. Menjadi puitis berarti menumbuhkan atau memperluas bahasa seseorang dari yang biasa menjadi luar biasa, dari yang diharapkan menjadi yang tak terduga.