Apa itu Tata Bahasa Transformasional?

Tata bahasa transformasional adalah pendekatan penggunaan tata bahasa dalam komunikasi yang melibatkan proses logis dan analitis untuk sepenuhnya memahami makna di balik kata-kata yang dipilih. Dari perspektif ini, ia melampaui proses tata bahasa struktural, yang cenderung berfokus pada konstruksi kalimat yang tepat sebagai perangkat komunikasi. Seiring dengan struktur kalimat, jenis tata bahasa ini juga akan mencoba mengeksplorasi pemikiran di balik kata-kata.

Kadang-kadang disebut sebagai TG, tata bahasa transformasional mencoba menerapkan logika untuk tugas melihat makna yang lebih dalam dari struktur kalimat, dan untuk menganalisis permukaan dan maksud yang mendasari kata-kata yang digunakan. Ini berarti menggunakan lebih dari sekadar pendekatan visual pada kata-kata yang membentuk kalimat. Sintaks juga berperan dalam proses logis tata bahasa transformasional, seperti halnya konteks. Untuk tingkat tertentu, jenis tata bahasa ini menggunakan sebagian besar alat linguistik dalam upaya untuk sepenuhnya menganalisis kata yang diucapkan atau ditulis.

Salah satu pendukung utama gagasan tata bahasa transformasional adalah Noam Chomsky. Selama bagian tengah abad ke-20, Chomsky bekerja untuk mengembangkan pendekatan logis untuk menganalisis sintaksis tata bahasa struktural dalam pengaturan bahasa Inggris. Sebagai hasil usahanya, Chomsky mengembangkan dan mempromosikan konsep tata bahasa sebagai teori yang lebih luas mengenai struktur bahasa, daripada sekadar mendefinisikan metode untuk mengembangkan struktur kalimat. Pendekatan ini telah melekat selama berabad-abad dalam konsep tata bahasa universal yang lebih luas. Tetapi karena karya Chomsky, ahli bahasa dan tata bahasa mulai memahami tata bahasa transformasional sebagai disiplin tersendiri.

Orang-orang terlibat dalam tugas mendekati tata bahasa dari pendekatan transformasional setiap hari. Dalam beberapa kasus, ini adalah masalah penggunaan tata bahasa sebagai sarana untuk memahami pengelompokan kata dalam latar atau konteks, daripada berfokus pada struktur kata yang sebenarnya. Di lain waktu, jenis tata bahasa ini digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan lebih dari satu makna. Tujuan ganda dapat dianggap sebagai contoh terbatas dari tata bahasa transformasional, karena perangkat menyediakan permukaan dan penyampaian ide yang tersembunyi.