Ada sejumlah cara berbeda di mana sebuah esai dapat disusun atau diformat. Esai mana yang harus digunakan akan sangat bergantung pada tujuan esai. Sebuah esai kreatif, misalnya, adalah cara bagi penulis untuk mengekspresikan dirinya atau menceritakan sebuah cerita. Esai persuasif, di sisi lain, digunakan untuk meyakinkan pembaca esai untuk setuju dengan, atau mengadopsi, sudut pandang tertentu tentang subjek esai. Saat menulis esai persuasif, logika dan alasan digunakan bersama dengan fakta, statistik, dan studi.
Esai persuasif dimulai dengan menyatakan posisi apa yang akan diambil penulis tentang masalah yang diberikan. Misalnya, tentang masalah hukuman mati, penulis bisa menulis esai persuasif yang mendukung, atau menentang, penggunaan hukuman mati. Biasanya, pendahuluan dalam esai persuasif akan menjelaskan masalah dan memberi tahu pembaca posisi mana yang ingin diambil oleh penulis tentang masalah tersebut.
Selama tubuh esai, penulis perlu memberikan bukti kepada pembaca untuk mendukung posisinya dan memberikan bukti yang menyangkal sudut pandang yang berlawanan. Bukti yang digunakan untuk mendukung sudut pandang penulis harus logis, bukti empiris. Contoh bukti yang dapat digunakan dalam esai persuasif termasuk hasil studi atau penelitian ilmiah, fakta yang mapan, atau kutipan oleh para ahli yang terkenal dan dihormati di bidangnya. Seorang penulis yang baik mampu menggunakan bukti logis yang tersedia baginya dengan cara yang membuat pembaca tidak punya pilihan lain selain berunding dengan penulis.
Sementara memberikan bukti untuk mendukung sudut pandangnya penting dalam esai persuasif, mengatasi oposisi juga disarankan. Ketika seorang penulis mengabaikan sudut pandang yang berlawanan, akan lebih mudah untuk menyalahkan argumen penulis. Dengan mengatasi, dan menolak, sudut pandang yang berlawanan, argumen penulis hanya lebih kuat. Penjelasan sederhana tentang sudut pandang lawan yang berlaku dengan argumen yang dipikirkan matang-matang menentangnya akan meningkatkan kekuatan argumen penulis.
Kesimpulan singkat harus disertakan dalam esai. Kesimpulan umumnya secara singkat menyatakan kembali sudut pandang penulis dan kemudian merangkum poin-poin yang dia buat untuk mendukung sudut pandang itu. Tidak ada bukti atau argumen baru yang harus diperkenalkan dalam kesimpulan.