Analisis retoris adalah pembacaan kritis dan analisis yang mengevaluasi “bagaimana” sebuah teks. Dengan kata lain, konten karya adalah sekunder dari bagaimana konten itu dibuat dan diimplementasikan untuk mencapai efek tertentu. Analisis semacam itu membongkar sebuah karya dan mengevaluasi bagaimana bagian-bagian itu bekerja bersama. Contoh subjek yang dipertimbangkan dalam analisis retorika meliputi tema yang dituju dan nada yang dicapai dari sebuah karya.
Mungkin dasar melakukan analisis retorika terletak pada penentuan tema atau pokok utama sebuah karya, karena ini merupakan inti dari proses penemuan retorika. Dalam esai tertulis tradisional, paragraf pengantar biasanya berisi kalimat yang disebut pernyataan tesis yang memberikan ringkasan singkat tentang apa yang ingin dicapai oleh penulis dengan esai tersebut. Misalnya, penulis mungkin berpendapat mendukung kebijakan publik tertentu.
Seorang penulis dapat membingkai tema atau argumen dalam pendekatan retoris tertentu. Beberapa teks dimaksudkan untuk membujuk, sementara yang lain mungkin hanya memberi tahu pembaca tentang masalah tertentu. Sebuah teks tertulis bahkan mungkin merupakan analisis retoris itu sendiri, memecah suatu peristiwa atau masalah menjadi bagian-bagiannya dan mengevaluasi setiap faktor yang berkontribusi.
Bergantung pada pendekatan dan niat khusus penulis, dia mungkin menggunakan alat retorika yang berbeda. Nada sering menjadi salah satu alat penting. Penulis mungkin menggunakan kata-kata sederhana dan mengadopsi nada percakapan jika dia berharap untuk meyakinkan pembaca, misalnya, sambil mengadopsi nada yang lebih akademis yang mengekspresikan kompetensi ketika menjelaskan sesuatu.
Selain itu, penulis mungkin menggunakan daya tarik yang berbeda untuk audiens yang berbeda. Jika audiens merespon lebih baik terhadap logo — atau banding berdasarkan logika dan alasan — maka penulis kemungkinan akan menggunakan banyak fakta keras dan menyertakan argumen yang bertentangan. Di sisi lain, daya tarik emosional, atau kesedihan, mungkin lebih baik disajikan dengan pilihan gaya seperti bagian deskriptif yang kuat, frasa komparatif metaforis, dan anekdot bermuatan emosional yang ditunda secara strategis dan ditempatkan di bagian teks selanjutnya. Pertimbangan ini adalah aspek lain dari analisis retoris.
Sebuah analisis retoris yang komprehensif akan mempertimbangkan sepotong ke tingkat kalimat dan bahkan pilihan kata. Secara keseluruhan, analisis mungkin mengevaluasi seberapa terpadu dan koheren karya tersebut muncul dalam pengaturannya. Paragraf dan urutan kalimat dapat menentukan bagaimana seorang penulis membangun poin tertentu, dan transisi paragraf dapat memberikan wawasan tentang seberapa baik penulis menavigasi suatu topik. Variasi kalimat dan pilihan kata dapat membantu mengatur nada suatu karya, dan dapat memberikan gambaran tentang seberapa formal nada yang diinginkan oleh seorang penulis. Lebih lanjut, kata-kata tertentu dapat digunakan secara khusus untuk memunculkan respons tertentu pada pembaca.