Apa Hubungan antara Retorika dan Komposisi?

Retorika dan komposisi adalah cabang studi yang berhubungan dengan penggunaan kata-kata dan persuasi yang efektif. Kedua kata tersebut kadang-kadang digunakan secara bergantian, tetapi ada beberapa perbedaan dalam penekanan kedua disiplin ilmu tersebut. Komposisi berurusan hampir secara eksklusif dengan kata-kata tertulis, sementara retorika mengacu pada persuasi dalam konteks lain juga. Baik retorika dan komposisi juga dianggap sebagai perangkat retoris, yang berhubungan dengan persuasi dalam pidato atau tulisan.

Istilah “retorika” berasal dari Yunani kuno, di mana ia merujuk pada studi atau seni orasi, atau berbicara di depan umum persuasif. Aristoteles, yang dianggap sebagai bapak retorika, membagi studi tersebut menjadi apa yang dikenal sebagai lima kanon retorika: penemuan, pengaturan, gaya, penghafalan, dan penyampaian. Siswa retorika di Yunani akan diajari cara paling efektif untuk membujuk audiens mereka dengan cara ini.

Di zaman modern, studi retorika telah diperluas untuk merujuk pada bahasa persuasif apa pun, terutama dalam tulisan. Sarana persuasi nonverbal, seperti fotografi atau musik dalam iklan untuk menghasilkan respons tertentu di antara audiens, juga dapat dianggap retorika. Penghafalan dan penyampaian, bagaimanapun, tidak lagi secara umum dianggap sebagai bagian dari studi retoris.

Komposisi, di sisi lain, adalah studi yang lebih modern yang menjadi penting karena semakin banyak populasi dunia yang melek huruf. Dalam kursus komposisi, siswa umumnya belajar tentang berbagai jenis tulisan nonfiksi. Ini mungkin termasuk komposisi yang dimaksudkan untuk informatif dan objektif, tetapi sebagian besar komposisi akan memiliki tujuan retoris atau persuasif. Retorika dapat dianggap sebagai prinsip yang memandu komposisi persuasif. Untuk alasan ini, retorika dan komposisi sering dipelajari bersama, dan program pascasarjana atau sarjana yang berfokus pada penulisan nonfiksi akan sering diberi label sebagai program Retorika dan Komposisi.

Area lain di mana retorika dan komposisi tumpang tindih adalah dalam apa yang dikenal sebagai perangkat retoris. Ini adalah kiasan yang meningkatkan persuasif berbicara atau menulis. Perangkat retoris sering dianggap sebagai perangkat gaya eksklusif, seperti pengulangan atau paralelisme, tetapi retorika juga melibatkan konten. Seorang penulis yang terampil akan mempertimbangkan ide, contoh, dll., untuk dimasukkan ke dalam komposisinya untuk membujuk audiens yang dituju.