Apa itu Teologi Dogmatis?

Teologi dogmatis adalah kepercayaan akan kebenaran mutlak yang telah ditetapkan oleh iman Kristen. Ini berarti Gereja telah mengemukakan beberapa kebenaran yang telah disebarkan dari mulut ke mulut, tradisi, dan data sejarah, dan para pengikut Gereja harus menerimanya sebagai kebenaran mendasar. Contohnya adalah Dikandung Tanpa Noda, Diangkat ke Surga Bunda Maria, dan Kebangkitan Yesus Kristus.

Data empiris, atau fakta yang telah dialami dan dicatat secara fisik, biasanya merupakan norma yang diterima dalam kajian ilmiah. Dalam teologi dogmatis, fakta dan angka lebih cair karena sebagian besar referensi sejarah tertulis didukung oleh tradisi dari mulut ke mulut. Yang diterima dan dipraktikkan dalam bidang kajian ini adalah bahwa Tuhan telah memberikan kepada manusia suatu konsep, kebenaran, atau keajaiban. Individu terpelajar seperti pendeta dapat mempelajarinya untuk perbaikan moral atau bimbingan.

Teologi dogmatis didukung oleh badan teologi yang terorganisir. Beberapa badan teologi terorganisir yang lebih dikenal adalah Gereja Katolik Roma dan Gereja Reformasi Belanda. Ia juga sering diasosiasikan sebagai ilmu dengan konsep Tuhan dan karya-karya-Nya sebagai fokus kajiannya. Sebagai bidang studi ilmiah, teologi dogmatis adalah ilmu tentang iman objektif melalui data yang dikumpulkan; Thomas Aquinas, seorang pendeta Dominikan yang menjadi orang suci, telah merangkum bahwa data yang dikumpulkan adalah prinsip-prinsip yang diwahyukan oleh Tuhan. Prinsip-prinsip ini bertindak sebagai dasar ilmu suci, yang berarti bahwa sama seperti seorang siswa menerima fakta yang diajarkan di kelas, orang yang mempelajari teologi dogmatis juga harus menerima fakta yang diajarkan oleh Tuhan.

Teologi masih diajarkan di tingkat sekolah dasar dan menengah di sejumlah sekolah pilihan di seluruh dunia. Untuk studi teologi yang lebih maju, siswa perlu mengambil mata kuliah filsafat dan teologi. Kemajuan berikutnya dalam studi teologi adalah menjadi diaken, di mana seorang siswa akan memperoleh gelar teologinya. Tahap terakhir dari studi adalah menjadi imam yang ditahbiskan sepenuhnya.

Bagi para imam dan umat beriman, belajar teologi adalah pendidikan berkelanjutan. Beberapa imam masih membaca karya-karya yang diterbitkan Pdt. Francis Hall, seorang profesor teologi dogmatis, dan Pdt. Joseph Pohle, seorang profesor filsafat, untuk membuat karya tulis mereka sendiri untuk mengajar umat mereka. Jemaat dan umat, pada gilirannya, mengajarkan apa yang telah mereka pelajari kepada generasi berikutnya, yang menyebarkan siklus pembelajaran iman Kristen.