Ketidakmampuan belajar adalah salah satu dari sejumlah kondisi yang membuat proses belajar menjadi sulit karena cara otak memproses informasi. Pada kebanyakan orang dengan ketidakmampuan belajar, itu menjadi dikenali kadang-kadang selama tahun-tahun awal sekolah. Ketidakmampuan belajar memang mempengaruhi cara seseorang belajar, tetapi bukan berarti dia tidak bisa belajar.
Ada banyak jenis ketidakmampuan belajar yang dapat mempengaruhi berbicara, membaca, menulis, menghafal, organisasi informasi, dan bahkan keterampilan motorik. Banyak orang dengan ketidakmampuan belajar mungkin mengalami kesulitan untuk fokus atau mengingat apa yang telah mereka baca atau dengar. Dampak pada bidang pembelajaran ini dapat membuat sekolah frustasi bagi anak-anak dan bahkan dapat mempersulit pekerjaan bagi orang dewasa yang belum belajar untuk mengelola ketidakmampuan belajar.
Otak memproses informasi dalam potongan-potongan di bagian yang berbeda dan mengirimkan informasi yang diproses ke bagian lain dari otak. Seseorang dengan ketidakmampuan belajar memiliki otak yang memproses atau mengirimkan informasi secara berbeda dari otak rata-rata, atau “normal”. Fungsi otak dapat menyebabkan seseorang dengan ketidakmampuan belajar mengalami kesulitan memproses atau mengirimkan informasi tertulis, verbal, atau pendengaran dengan cara standar yang biasa dilakukan orang lain.
Sekolah umum memperkirakan bahwa sekitar 10% siswa memiliki beberapa jenis ketidakmampuan belajar. Berbeda dengan siswa yang prestasi sekolahnya buruk berdasarkan demografi, ekonomi, atau pengaruh budaya, ketidakmampuan belajar bukan disebabkan oleh lingkungan, tetapi merupakan gangguan neurobiologis. Di sebagian besar tempat, siswa yang terpengaruh oleh ketidakmampuan belajar berhak atas pertimbangan dan hak tertentu oleh hukum untuk meningkatkan pengalaman mereka di sekolah dan menerima kesempatan yang sama untuk pendidikan.
Ketidakmampuan belajar biasanya didiagnosis melalui serangkaian tes kognitif yang dilakukan oleh spesialis, seperti psikolog, terapis, atau profesional medis lainnya. Deteksi dini dan intervensi oleh orang tua, profesional medis, dan personel sekolah sangat meningkatkan peluang keberhasilan belajar anak. Seseorang dengan ketidakmampuan belajar hanya belajar secara berbeda dan begitu kemampuan dan keterbatasan belajar mereka dipahami, lebih mudah bagi siswa dan guru untuk terlibat dalam proses pembelajaran.
Sulit untuk mengidentifikasi ketidakmampuan belajar pada anak kecil karena banyak bagian otak mereka yang masih berkembang dan baru mulai terlibat dalam proses tertentu, tetapi pada usia 7 tahun atau lebih, itu menjadi lebih mudah untuk dideteksi. Jika seorang anak mengalami kesulitan di sekolah karena kesulitan berkonsentrasi, masalah menulis, kesulitan memahami materi tertulis, atau masalah serupa, orang tuanya harus berbicara dengan guru anak dan dokter anak. Para profesional ini akan dapat merujuk orang tua ke spesialis yang dapat mendiagnosis dan bekerja dengan anak untuk mengatasi kesulitannya.