Apa itu Elegi?

Sebuah elegi adalah puisi sedih tentang kematian seseorang atau, lebih jarang, sebuah kelompok. Elegi juga dapat mengungkapkan perasaan kehilangan dalam arti yang lebih luas, seperti cara hidup atau refleksi melankolis tentang kematian manusia. Tiga unsurnya adalah kesedihan, pujian dan penghiburan. Mereka terkadang bingung dengan eulogi dan ode. Banyak penyair klasik telah menulis elegi untuk teman, kekasih, atau tokoh terkenal yang mereka kagumi.

Kata elegi berasal dari kata Yunani elegos, yang berarti lagu. Ciri khasnya adalah bait-bait syair dengan irama naik turun, mengandung gagasan yang lengkap. Puisi klasik yang ditulis dalam bentuk metrik ini awalnya mencakup berbagai subjek tetapi akhirnya menjadi lagu duka. Elegi modern dapat berupa puisi yang ditulis dalam meteran ini, tidak harus mengungkapkan kesedihan atau kehilangan.

Sebuah elegi tidak sama dengan eulogi, yang merupakan pernyataan tertulis dalam prosa yang dibacakan di pemakaman, meskipun elegi mungkin cukup sebagai eulogi. Sebuah ode juga dapat dikomposisikan untuk orang yang telah meninggal atau subjek lain, tetapi tujuan utamanya adalah pujian dan penghargaan. Epitaphs mungkin puitis, biasanya pendek, dan ditulis untuk ukiran di batu nisan.

Tiga elemen yang ditemukan dalam elegi tradisional biasanya dimulai dengan ratapan, curahan kesedihan karena kehilangan orang yang meninggal. Pada tahap kedua, penyair menunjukkan kekaguman, daftar kualitas dan mungkin perbuatan yang mengesankan dalam hidup orang tersebut. Puisi kemudian pindah ke tahap ketiga penghiburan dan pelipur lara. Elemen terakhir ini mungkin lebih bernuansa religius atau hanya terdiri dari penyair yang menerima finalitas kematian dan perannya di alam.

Tema alam ditampilkan secara menonjol dalam elegi pastoral, yang selanjutnya menghubungkan kematian dengan tempatnya dalam tatanan alam. Dalam elegi O Kapten! My Captain!, yang ditulis pada tahun 1865 setelah pembunuhan presiden Amerika Abraham Lincoln, Walt Whitman menggunakan metafora bahari untuk menyamakan kepemimpinan Lincoln sebagai seorang kapten yang menggembalakan kapalnya, atau Amerika Serikat, melalui “perjalanan yang menakutkan” dari Perang Saudara Amerika. Ini adalah penyimpangan yang tidak biasa, meskipun efektif, dari gambaran penggembalaan seperti Kristus tentang elegi pastoral. John Peale Bishop’s Hours, tentang kematian penulis F. Scott Fitzgerald, juga menggunakan gambar laut untuk menghubungkan kematian dengan alam.

Sekolah puisi kuburan Inggris di akhir 1700-an dan awal 1800-an berfokus pada tema kematian manusia yang lebih luas dengan cara yang terkadang menjijikkan dan tidak sesuai dengan struktur klasik. Puisi modern cenderung juga mengeksplorasi keprihatinan yang lebih eksistensial dengan pengamatan filosofis tentang perasaan, moralitas, atau nostalgia. Salah satu contohnya adalah Elegy for NN oleh Czeslaw Milosz, di mana ia mengungkapkan kerinduan dan kenangan masa mudanya kepada seorang wanita yang tidak dikenal.