Setiap kali biaya pertempuran jauh melebihi manfaat dari kemenangan, hasilnya sering disebut “kemenangan Pyrrhic.” Kemenangan Pyrrhic pada dasarnya bukanlah kemenangan sama sekali, karena “pemenang” biasanya menderita kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dan kerugian signifikannya sendiri. Istilah kemenangan Pyrrhic berasal dari tindakan seorang raja bernama Pyrrhus, yang memimpin pasukan Epiriannya menuju kemenangan berdarah dan mahal atas tentara Romawi sekitar 280 SM. Kekalahan Pyrrhus begitu menghancurkan sehingga dia mengatakan bahwa kerajaannya tidak dapat bertahan dari “kemenangan” lain melawan Romawi.
Sebuah kemenangan Pyrrhic sering dianggap berasal dari kampanye militer dengan hasil yang meragukan bagi para pemenang, seperti invasi awal Normandia selama hari-hari memudarnya Perang Dunia II. Meskipun pasukan Sekutu yang menginvasi mendapat manfaat besar dari beberapa taktik pengalihan, pantai-pantai di Normandia masih dijaga ketat oleh perangkat anti-pendaratan, kawat berduri, dan kotak obat yang dibentengi dengan senapan mesin terlatih. Gelombang pertama pasukan Sekutu menderita kerugian besar dalam upaya yang sia-sia untuk menembus pertahanan tersebut. Pasukan Sekutu akhirnya memenangkan pertempuran, tetapi beberapa jam pertama bisa dibilang merupakan kemenangan Pyrrhic.
Istilah kemenangan Pyrrhic sejak itu berpindah dari dunia militer ke dunia bisnis, hukum dan sosial. Dalam bisnis, sebuah perusahaan dapat memanfaatkan begitu banyak asetnya untuk mengakuisisi perusahaan lain sehingga merger yang dihasilkan menenggelamkannya secara finansial. Sementara perusahaan masih dapat mengklaim kepemilikan divisi baru yang terkenal, biaya yang dihasilkan dalam hal pengurangan karyawan atau modal yang tersedia dapat menjadikannya kemenangan yang luar biasa. Sejarah dipenuhi dengan contoh-contoh perusahaan yang telah lumpuh atau rusak karena menginvestasikan terlalu banyak uang untuk memperoleh keuntungan yang terlalu sedikit, atau mereka yang telah menempuh perjuangan hukum yang mahal dengan sedikit harapan akan pemulihan keuangan melalui penilaian yang menguntungkan.
Sistem hukum juga penuh dengan contoh kemenangan Pyrrhic. Individu dan perusahaan kecil yang mengambil perusahaan besar di pengadilan sering menemukan diri mereka dengan tagihan hukum yang besar dan tidak ada keringanan yang terlihat. Bahkan jika pengadilan memenangkan mereka dan memerintahkan para terdakwa untuk membayar ganti rugi yang sebenarnya atau hukuman, kasus tersebut masih bisa tetap dalam proses banding selama bertahun-tahun. Pengumpulan putusan mungkin juga bermasalah, dan pengacara penggugat berhak atas persentase yang signifikan dari putusan tersebut. Kemenangan di pengadilan mungkin secara emosional memuaskan penggugat, tetapi secara finansial itu bisa dianggap sebagai kemenangan Pyhrric.