Alegori adalah karya sastra yang bertindak sebagai metafora yang diperluas. Seperti sebuah dongeng, sering kali mengandung pesan moral yang tersembunyi, meskipun tidak semua alegori ditulis untuk menyampaikan pesan moral. Alegori harus dilihat sebagai cerita dalam dirinya sendiri, tetapi juga sebagai representasi dari beberapa konsep atau ide lain. Salah satu contoh terkenal adalah “Gua” karya Plato, di mana para tahanan yang terperangkap dalam gua yang gelap mewakili populasi yang tidak tercerahkan dan tidak berpendidikan. Sementara menafsirkan makna tersembunyi dalam sebuah alegori dapat menjadi tantangan, proses membedah karya-karya ini sebagian besar merupakan masalah praktik dan pengalaman.
Simbolisme memainkan peran utama dalam karya alegoris. Untuk mengenali simbolisme, perhatikan baik-baik kata-kata atau gagasan yang sering diulang atau ditekankan di seluruh tulisan. Dalam karya yang lebih pendek, pembaca mungkin harus mencari bagian di mana penulis menggunakan banyak detail untuk menguraikan suatu konsep. Pengulangan dan deskripsi yang diperluas sering menunjuk pada suatu istilah atau objek yang digunakan secara simbolis.
Setelah Anda melihat simbol di dalam teks alegoris, pikirkan di luar kata-kata di halaman itu ke ide orang lain yang bisa diwakili oleh simbol ini. Ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan apa yang Anda ketahui tentang objek atau frasa itu, kemudian menggunakan informasi ini untuk melampaui makna literalnya. Misalnya, air dapat digunakan untuk mewakili konsep seperti aliran bebas atau ketenangan, serta ide yang lebih konkret seperti nutrisi dan lingkungan.
Selanjutnya, perhatikan simbol-simbol ini dalam konteks karya. Ini dapat membantu Anda menentukan bagaimana penulis bermaksud mengartikan kata-kata tersebut. Misalnya, api bisa menjadi hal yang baik, karena melambangkan gairah dan intensitas, atau hal yang buruk, karena melambangkan bahaya atau neraka. Pertimbangkan bagaimana setiap simbol cocok dengan cerita secara keseluruhan untuk memahami bagaimana istilah ini cocok dengan cerita.
Saat Anda pertama kali belajar menafsirkan alegori, salah satu taktik termudah adalah mencari tema atau simbol dasar dan umum digunakan. Simbol alkitabiah dan astrologi termasuk yang paling banyak digunakan, seperti juga konsep seperti baik dan buruk, atau gelap dan terang. Pertimbangkan apa yang Anda ketahui tentang periode di mana karya itu ditulis atau ditetapkan, serta sejarah sebelum periode itu.
Terakhir, gunakan pengalaman hidup Anda sendiri untuk membantu Anda menafsirkan sebuah alegori. Tempatkan diri Anda pada posisi karakter dan bayangkan apa yang akan Anda lakukan di tempat mereka. Perasaan atau emosi apa yang akan Anda miliki dalam situasi tersebut, dan keputusan apa yang akan Anda buat secara berbeda? Apa yang seharusnya mereka pelajari, dan apa yang Anda pelajari sebagai pembaca? Pikirkan tentang bagaimana cerita akan berubah jika karakter membuat keputusan yang berbeda.