Apa Fungsi Metafora dalam Puisi?

Fungsi metafora dalam puisi adalah berbicara tentang satu objek atau situasi sambil menyinggung yang lain. Ini digunakan sebagai sarana penjelasan. Ini digunakan sebagai kiasan dan sebagai bentuk analogi. Contoh metafora yang terkenal dalam puisi termasuk “Cut” oleh Sylvia Plath, “The Road Not Taken” oleh Robert Frost dan “The Country of the Blind” oleh CS Lewis.

Di Yunani Kuno, Aristoteles percaya hanya ada empat jenis metafora. Dari keempatnya, hanya analogi yang masih dianggap sebagai unsur metafora. Tiga lainnya sekarang dianggap sebagai elemen metonymy dan synecdoche. Terlepas dari tiga lainnya, Aristoteles percaya bahwa analogi adalah yang paling penting dari semuanya.

Metafora berbeda dengan kenning. Kenning adalah penggantian kata benda dengan pasangan kata benda lain yang mengacu pada kata benda aslinya. Misalnya, laut sering disebut “jalan paus” dalam puisi skaldik. Kennings bukanlah metafora karena tidak memiliki konsep dan konsep yang berbelit-belit. Metafora menggunakan penggantian langsung dari satu hal atau gagasan dengan yang lain dan tidak berlaku “seperti” atau “sebagai” seperti yang ditemukan dalam perumpamaan.

Ada beberapa jenis metafora dasar dalam puisi. Pertama, ada alegori, yang merupakan metafora yang diperluas yang sering membentang sepanjang keseluruhan puisi. Kedua ada katakhresis, sejenis metafora campuran di mana sebuah kata digunakan dengan arti yang sangat berbeda dari yang dimaksudkan semula. Ada juga perumpamaan; mereka juga merupakan metafora panjang fitur, tetapi yang bermaksud menawarkan pelajaran moral di akhir.

Metafora mati dalam puisi menawarkan tindakan fisik sebagai metafora untuk pemahaman. Metafora absolut memiliki makna berbeda yang sering tersembunyi di dalam puisi dan harus disimpulkan. Metafora kesombongan adalah di mana metafora yang diperluas pertama kali menawarkan panggung, seperti “dunia hanyalah sebuah panggung” dan kemudian memperluasnya untuk memasukkan metafora tambahan seperti “dan orang-orang di dalamnya, aktornya.”

Metafora penting bagi puisi karena membantu menjelaskan emosi dengan istilah lain yang lebih sederhana. Seperti yang dinyatakan Aristoteles dalam “Puisi,” perbedaan antara sejarah dan puisi adalah bahwa puisi menjelaskan emosi sementara sejarah menjelaskan peristiwa. Metafora juga menjelaskan kualitas menggunakan metode yang sama.
Penggunaan metafora dalam puisi telah menyebabkan asosiasi simbol dan kualitas atau emosi tertentu. Cinta terkait dengan hati, sementara semua ahli saraf akan mengatakan bahwa cinta berasal dari otak. Oleh karena itu, metafora puitis seperti itu telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.