Apa Perbedaan Fabel dan Cerpen?

Sebuah fabel dan cerita pendek keduanya memiliki plot dengan pengembangan karakter dan tema yang ringkas, tetapi tujuan dari fabel adalah untuk memberikan pelajaran moral kepada pembaca. Sebuah fabel selalu menggunakan alegori untuk menegaskan maksudnya. Cerita pendek biasanya lebih panjang dari fabel dan dapat mengungkapkan pelajaran moral atau menggunakan alegori, meskipun ini bukan komponen penting dari bentuk tulisan ini.

Perbedaan utama antara dongeng dan cerita pendek terletak pada pelajaran moral yang diberikan dongeng kepada pembacanya. Misalnya, dalam The Fox and the Crow oleh Aesop, seekor rubah menipu seekor burung gagak untuk membuka paruhnya dan menjatuhkan sepotong keju ke tanah. Rubah mencapai ini dengan memberi tahu gagak bahwa itu mulia, anggun, dan indah. Ketika gagak membuka paruhnya untuk menjawab, keju jatuh ke tanah dan rubah memakannya. Moral dari dongeng ini adalah curiga terhadap sanjungan.

Alegori, atau penggunaan simbol untuk menyampaikan pelajaran atau menegaskan, adalah perangkat penting lainnya yang selalu ditemukan dalam dongeng. Siapa pun dapat dengan mudah mengatakan, “Jangan percaya pada orang yang menyanjung Anda karena mereka mungkin mencoba mendapatkan sesuatu dari Anda.” Sebaliknya, Aesop memilih untuk menggunakan rubah licik dan burung gagak yang sombong untuk mengilustrasikan hal ini dan membuat pelajaran moral itu berkesan bagi para pembacanya.

Baik dongeng maupun cerita pendek langsung ke pokok permasalahan dengan cepat, dengan pengembangan karakter yang ringkas dan tema yang terfokus. Fabel, bagaimanapun, seringkali sangat pendek, itulah sebabnya mereka biasanya dianggap sebagai bacaan masa kanak-kanak. Terjemahan bahasa Inggris dari The Fox and the Crow hanya memiliki 121 kata, meskipun beberapa fabel lebih panjang.

Pendapat bervariasi tentang panjang cerita pendek. Beberapa mengatakan cerita pendek memiliki antara 2,000 dan 10,000 kata, sementara yang lain merasa bahwa lebih dari 5,000 kata adalah sebuah novel. Banyak yang mengklaim bahwa pembaca harus dapat membaca cerita pendek dalam sekali duduk, meskipun beberapa orang jelas memiliki rentang perhatian yang lebih lama daripada yang lain.

Sebuah fabel dan cerita pendek keduanya dapat ditulis untuk menginformasikan dan menghibur pembaca, dan keduanya dapat membuat pernyataan tentang kehidupan. Sebuah cerita pendek, bagaimanapun, tidak selalu mengambil landasan moral yang tinggi seperti dongeng. Cerita pendek mengundang pembaca untuk berpartisipasi dalam selingan singkat kehidupan karakter dan menarik kesimpulan tentang hasil konflik.