Apa Tujuan Satir?

Tujuan keseluruhan dari satire biasanya untuk membuat semacam perubahan moral atau politik dalam masyarakat melalui penggunaan humor kritis. Seorang satiris akan memilih subjek atau orang yang dengannya dia menemukan kesalahan dan menggunakan humor untuk membuat kesalahan itu menjadi jelas. Secara teori, banyak satiris berharap bahwa humor akan memiliki efek korektif, hampir seperti hukuman atas perilaku buruk, yang pada akhirnya mengarahkan orang untuk mengubah cara mereka berperilaku dan mencegah orang lain berperilaku dengan cara yang sama di masa depan.

Karena tujuan keseluruhan dari sindiran umumnya untuk menunjukkan kesalahan pada orang, satiris sering mengandalkan berlebihan untuk membuat suatu poin. Misalnya, seorang politisi yang menyukai pajak yang berat dapat digambarkan sebagai babi yang mencuri makanan orang dari piring mereka. Pembesar-besaran semacam ini menunjukkan kesalahan yang dipermasalahkan dan memberikan putaran kritis padanya. Orang sering mengingat dan menikmati satire karena lucu dan menghibur, tetapi jika ditangani dengan benar, pesannya idealnya akan melekat lebih lama pada mereka daripada elemen hiburan awal.

Istilah “sindiran” dan “parodi” sering membingungkan, tetapi tujuan sindiran membuatnya sangat berbeda dari parodi. Ketika orang melakukan parodi sesuatu, mereka mungkin mengandalkan banyak teknik yang sama yang akan digunakan oleh seorang satiris, termasuk melebih-lebihkan, tetapi tujuan utama mereka adalah membuat orang tertawa, dan jika penulis tidak terlalu peduli jika ada yang nyata. pengaruh politik atau tidak. Terkadang garis antara satire dan parodi bisa kabur karena banyak alasan berbeda. Beberapa parodi akhirnya bekerja sebagai sindiran yang brilian dalam hal efek, sementara beberapa sindiran mungkin meleset sepenuhnya dan tidak memiliki dampak yang lebih dari parodi.

Karena banyak seniman menganggap tujuan satire sebagai hal yang penting bagi masyarakat, sindiran telah dibuat untuk hampir setiap media artistik yang ada. Sebagai contoh, film horor dengan gaya humor yang menampilkan remaja berperilaku tidak baik dan dikejar oleh beberapa jenis monster, dapat dilihat sebagai semacam sindiran yang mendorong perilaku yang lebih baik di masyarakat pemuda. Contoh satire yang lebih klasik adalah kartun politik, yang memungkinkan satiris untuk mengeksplorasi isu-isu politik hari itu melalui penggunaan citra lucu. Acara televisi komedi sketsa seperti “Saturday Night Live” dan pembawa acara talk show Amerika seperti Conan O’Brien dan Jon Stewart sering mencampurkan parodi dan satire pada waktu yang berbeda, dengan beberapa momen lebih didedikasikan untuk humor murni sementara yang lain bertujuan untuk mengubah opini publik atau menunjukkan kekurangan dalam masyarakat.