Apa itu Metafora Visual?

Metafora visual adalah gambar yang digunakan di tempat atau dalam hubungannya dengan yang lain untuk menyarankan analogi antara gambar atau membuat pernyataan dengan mereka. Dalam budaya Barat, metafora umumnya dianggap sebagai verbal. Dalam budaya lain di mana tradisi itu lisan daripada tertulis, metafora mungkin terutama visual dan ditafsirkan dengan cara yang berbeda. Bahkan dalam budaya Barat, mulai dipahami bahwa metafora dapat diperluas dari ranah verbal ke ranah visual. Metafora verbal dan visual adalah cara untuk mengatur pengetahuan dan pemahaman dan dapat digunakan untuk mengekspresikan ide.

Sebuah metafora biasanya didefinisikan sebagai kiasan di mana kata atau frase mengungkapkan satu jenis ide yang digunakan di tempat lain untuk mengekspresikan ide atau analogi. Misalnya, “Cinta adalah lautan.” Menurut definisi, metafora mengecualikan konten visual dengan merujuk hanya pada kata dan frasa. Konsep metafora dapat, bagaimanapun, dapat digunakan dengan istilah visual. Misalnya, metafora visual yang terdiri dari jam yang tertutup di dalam tanda dolar dapat mengekspresikan secara visual metafora verbal “waktu adalah uang.”

Budaya lisan non-Barat seperti penduduk asli Amerika menggunakan metafora non-verbal sepanjang waktu, baik untuk komunikasi maupun untuk instruksi kaum muda. Kadang-kadang, budaya Barat menggunakan metafora yang visual dalam hubungannya dengan metafora verbal untuk memahami ide-ide yang kompleks. Kebanyakan orang akrab dengan metafora ilmiah yang dipelajari di sekolah bahwa “atom adalah tata surya kecil” yang diungkapkan secara visual dengan gambar nukleusnya yang diorbit oleh elektron dan proton.

Metafora visual dapat dianggap terstruktur dalam ruang visual. Biasanya perlu dibangun dari simbol dan item yang sudah dikenal. Agar efektif, itu tidak boleh terlalu rumit. Seperti metafora verbal, itu akan rusak jika terlalu banyak analogi untuk diproses sekaligus. Namun, perlu ada detail yang cukup agar metafora dapat dikenali dan mudah dipahami.

Beberapa teori pembelajaran mengusulkan bahwa otak mengubah informasi verbal menjadi gambar visual, yang kemudian digunakan untuk mengkodekan informasi dan menyimpannya. Gambar visual bertindak dalam arti sebagai sistem pengambilan untuk informasi verbal yang disimpan. Penggunaan teks untuk mendukung metafora visual semakin banyak digunakan sebagai sumber pengajaran. Kombinasi informasi visual dan verbal ini telah ditemukan untuk meningkatkan nilai metafora sementara juga menangani gaya belajar yang berbeda, seperti pemikir visual.