Sementara analogi dan metafora digunakan dalam ekspresi tertulis dan verbal untuk membandingkan dua hal yang berbeda satu sama lain, mereka melakukannya dengan cara yang sangat berbeda. Analogi biasanya merupakan perbandingan yang cukup panjang, memanfaatkan aspek-aspek tertentu dari setiap hal yang dibandingkan untuk menunjukkan kesamaan di antara mereka, dan kemudian memperluas kesamaan ini ke aspek lainnya. Jenis perbandingan ini dapat menggunakan ucapan metaforis, tetapi biasanya tidak dimaksudkan untuk menyiratkan bahwa objek atau ide yang dibandingkan adalah sama. Perbedaan antara metafora dan analogi kemudian terletak pada bahasa yang digunakan, karena metafora adalah ungkapan yang agak singkat yang secara langsung menyamakan dua hal.
Paling mudah untuk memahami perbedaan antara analogi dan metafora dengan terlebih dahulu memahami apa yang diwakili oleh setiap konsep. Analogi adalah perbandingan antara dua hal berbeda yang biasanya dibangun di sepanjang beberapa titik yang menunjukkan kesamaan antara fitur atau aspek tertentu dari setiap hal. Misalnya, sebuah analogi dapat ditarik antara manusia dan semut dengan menunjukkan bahwa setiap makhluk membangun kota dan struktur yang rumit, menunjukkan perilaku sosial hierarkis, dan memanfaatkan makhluk lain untuk bekerja. Ini membandingkan kedua spesies untuk menunjukkan kesamaan, tetapi tidak mengandung argumen yang menyatakan bahwa semut dan manusia adalah sama.
Kurangnya perbandingan langsung adalah salah satu perbedaan utama antara analogi dan metafora. Pernyataan metaforis biasanya menggunakan perbandingan langsung antara dua hal yang berbeda, bukan dengan membandingkan aspek yang berbeda dari setiap hal untuk menunjukkan kesamaan, tetapi dengan mengatakan satu hal adalah hal lain. Bahasa metaforis tidak menggunakan kata-kata “seperti” atau “sebagai”, dan sebaliknya hanya mengatakan bahwa satu hal adalah hal lain untuk menarik perbandingan. Ungkapan, “Manusia hanyalah semut yang berebut melalui kota-kota mereka yang berkilauan dari tanah dan pasir, berjuang untuk bertahan hidup dan mematuhi perintah para pemimpin mereka” adalah sebuah metafora.
Ini menunjukkan perbedaan utama antara analogi dan metafora, karena dalam metafora manusia secara harfiah disebut semut, sedangkan dalam analogi perbandingan dibuat untuk menunjukkan kesamaan. Namun, analogi dan metafora dapat digunakan bersama, dan metafora serta perumpamaan sering digunakan dalam konstruksi analogi. Perumpamaan sangat mirip metafora, kecuali kata-kata “seperti” atau “sebagai” digunakan untuk membandingkan dua hal, daripada secara langsung mengatakan yang satu adalah yang lain. “Manusia seperti semut” akan menjadi perumpamaan, karena ini menunjukkan bahwa manusia dan semut serupa, tetapi tidak mengatakan yang satu adalah yang lain.