Diksi formal adalah gaya menulis atau berbicara yang menggunakan struktur kalimat yang rumit, bentuk tata bahasa yang sempurna, dan kosa kata yang luas. Secara umum, “diksi” adalah kata yang menggambarkan gaya atau nada menyeluruh dari bahasa yang digunakan seseorang. Orang dapat menggunakan diksi formal dalam sejumlah pengaturan yang berbeda. Nada formal sering diperlukan untuk proyek penulisan akhir, termasuk banyak esai, makalah tesis, dan dokumen hukum. Ini mungkin juga digunakan dalam beberapa jenis komunikasi lisan, seperti pidato atau presentasi bisnis, tetapi jarang digunakan dalam percakapan yang lebih santai di antara orang-orang. Interaksi pribadi lebih sering mengambil bentuk diksi informal atau sehari-hari yang menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan kata-kata yang lebih sehari-hari dan dapat mentolerir kesalahan tata bahasa umum atau istilah slang tertentu.
Karakteristik Dasar
Diksi dalam kategori “formal” sering dicirikan oleh penggunaan kata-kata yang lebih panjang dan kompleks oleh narator daripada yang biasa didengar orang, tetapi pada intinya gayanya tidak benar-benar tentang penampilan melainkan tentang akurasi. Akan lebih tepat untuk mengatakan bahwa jenis diksi ini melibatkan penggunaan kata-kata yang benar atau kata-kata terbaik setiap saat, tidak peduli apakah itu panjang atau pendek. Cara berbicara atau menulis ini mungkin melibatkan penggunaan kata-kata yang langka atau tidak jelas, tetapi hanya jika kata-kata itu paling cocok untuk gagasan yang ingin disampaikan. Hanya menemukan kata terpanjang atau paling mengesankan tidak tepat sasaran, karena kejelasan dan ketepatan adalah hasil yang paling penting.
Sejalan dengan itu, terminologi slang, ekspresi idiomatik, klise, kontraksi, dan kata-kata yang disingkat biasanya tidak termasuk dalam diksi yang diformalkan. Dalam beberapa kasus, cara berbicara ini mungkin hanya menggunakan orang ketiga dengan tata bahasa, menghindari penggunaan orang pertama atau orang kedua &mash; artinya, pembicara dan penulis tidak akan menggunakan “aku” atau “kamu” untuk mengontekstualisasikan ide. Penggunaan present tense dan menghindari penggunaan tanda seru dan tanda baca bergaya lainnya sering dianggap sebagai elemen dari jenis diksi ini juga.
Perbedaan dari Diksi Informal atau Sehari-hari
Diksi informal adalah percakapan dan biasanya digunakan dalam percakapan dan tulisan sehari-hari, seperti ketika seseorang menulis atau melakukan percakapan dengan anggota keluarga atau teman-temannya. Ini sering digunakan dalam e-mail dan korespondensi informal, dan juga penting setiap kali seorang penulis mencoba untuk menciptakan adegan antara dua orang dengan cara yang dapat dipercaya. Banyak dialog dan narasi orang pertama menggunakan elemen yang kurang formal, meskipun narasi keseluruhan lebih terstruktur dan bergaya.
Saat Digunakan
Diksi formal biasanya dicadangkan untuk situasi yang lebih formal, seperti situasi bisnis, pendidikan, atau hukum di mana bermanfaat bagi seseorang untuk menyajikan informasi atau pendapatnya dengan nada yang profesional dan halus. Ini sering dianggap sangat akademis, dan mereka yang menggunakannya paling mudah sering memiliki banyak pendidikan dan pelatihan. Orang sering memberikan kuliah atau pidato dengan gaya ini, dan sebagian besar publikasi profesional juga ditulis dengan cara ini.
Guru dan profesor umumnya juga membutuhkannya untuk tugas siswa. Sampai batas tertentu ini membantu mempersiapkan siswa untuk kehidupan di dunia profesional, tetapi dalam banyak kasus ini juga merupakan latihan dalam pengendalian dan intensionalitas dalam menulis. Memikirkan ide-ide besar dengan cara sehari-hari atau informal adalah satu hal, tetapi ada seni penting untuk menyampaikan argumen dan hipotesis dengan cara yang persuasif, ringkas, dan halus. Diksi biasanya bekerja bersama hal-hal seperti struktur organisasi dan garis besar yang efektif untuk mencapai tujuan ini.
Persepsi Umum Sosiologis
Orang tidak sering terbiasa mendengar pidato formal dalam suasana informal, atau sebaliknya. Bagi sebagian orang, kata-kata dan presentasi formal dalam suasana santai mungkin tampak arogan, sedangkan yang lain mungkin melihatnya sebagai tanda kecerdasan atau kecanggihan. Sebaliknya, penggunaan diksi informal dalam suasana formal mungkin dilihat sebagai tanda ketidakpedulian, kelas rendah atau pendidikan yang buruk bagi sebagian orang, tetapi tanda sikap mudah didekati, santai, atau santai bagi orang lain. Banyak tergantung pada konteks dan individu.