Mitologi Mesir terdiri dari cerita dan karakter yang merupakan bagian dari agama Mesir kuno, peradaban pertama yang diketahui di bumi. Sebagian besar cerita rakyat melibatkan kisah-kisah manusia yang bertemu dengan dewa-dewa utama agama mereka, atau kisah-kisah tentang bagaimana para dewa datang untuk menciptakan berbagai bagian dunia alami melalui sihir. Beberapa elemen utama mitologi Mesir adalah hal-hal seperti penghormatan mereka terhadap raja, pemujaan mereka terhadap matahari, dan banyak dewa yang terkadang merupakan bagian dari hewan. Sungai Nil dan bunga teratai, keduanya melambangkan kesuburan dan kehidupan, dianggap suci. Keyakinan mereka akan kehidupan setelah kematian juga berada di balik banyak mitos dan ritual mereka.
Ketika banyak orang menganggap Mesir kuno saat ini, mereka sering memikirkan Raja Tutenkhamun — Raja Tut — dan mumi. Raja seperti Tut dihormati dan dihormati selama hidup mereka dan setelah kematian mereka. Orang-orang di Mesir pra-dinasti, sebelum sekitar 3100 SM, menganggap raja-raja mereka sebagai dewa. Belakangan, orang Mesir menganggap raja sebagai semacam perantara antara mereka dan para dewa. Sebagian besar dewa Mesir diyakini berjalan di antara orang-orang pada waktu tertentu, dan bahkan memiliki masalah dan kekhawatiran seperti mereka.
Salah satu tema umum dalam mitologi Mesir adalah kombinasi manusia dan hewan. Banyak dari dewa mereka adalah bagian dari binatang, seperti Anubis, yang sering ditampilkan dengan kepala serigala. Dewa besar lainnya, Horus, digambarkan dengan kepala elang. Demikian pula, Sphinx Agung yang dibangun orang Mesir di Giza terdiri dari tubuh singa dengan kepala manusia. Ini dan banyak dari hampir 2,000 dewa Mesir yang dikenal telah banyak ditulis dalam sastra, puisi, dan karya ilmiah selama bertahun-tahun.
Mitologi Mesir berakar pada keyakinan yang kuat akan pentingnya persiapan untuk kehidupan setelah kematian. Mereka membuat mumi orang mati agar tidak membusuk, sehingga jiwa dapat mengenali tubuh mereka setelah penguburan dan melanjutkan ke kehidupan berikutnya. Bagi mereka, matahari terbit setiap pagi adalah rekreasi awal dunia. Sungai Nil mereka yang suci melambangkan kesuburan dan kehidupan baru. Bunga teratai, satu-satunya yang kita tahu mekar dan berbuah pada saat yang sama, juga merupakan simbol penting kesuburan dan pembaruan dalam mitologi Mesir kuno.
Sebuah studi tentang bahasa dan budaya Mesir kuno membantu memberi para peneliti wawasan tentang cara orang berpikir tentang dunia di sekitar mereka. Legenda dewa utama mereka, seperti Isis, Anubis, Horus dan Ra, umumnya tidak masih dipegang sebagai bagian dari kepercayaan agama, tetapi telah menjadi lebih populer dalam cerita rakyat dan mitos. Hampir setiap bagian dari mitologi Mesir yang terkenal saat ini memiliki asal-usulnya selama periode 3000 tahun; bagian yang sangat religius dari sejarah kuno Mesir ini dimulai pada apa yang disebut Mesir dinasti awal, sekitar 3100 SM. Selama era inilah piramida besar dibangun, dengan simbol-simbol utama agama mereka dicat di dalamnya dan diukir di dinding.