Apa itu Chipset SATA?

Chipset SATA, atau dikenal sebagai Serial Advanced Technology Attachment (ATA), adalah antarmuka populer yang digunakan di komputer desktop dan notebook. Antarmuka SATA menghubungkan motherboard komputer ke perangkat keras penyimpanan massal, seperti drive optik dan hard disk. Chipset mentransmisikan data menggunakan kabel berkecepatan tinggi dengan dua konduktor.

Sistem kabel dinamis menghubungkan chipset SATA ke motherboard dan hard disk. Pengguna dapat menghubungkan hard disk berukuran 2.5 inci (sekitar 63.5 mm) dan 3.5 inci (sekitar 88.9 mm) menggunakan kabel yang sama. Setiap drive SATA harus terhubung ke catu daya dan kabel transmisi data. Kabel SATA panjangnya bervariasi, tetapi bisa sepanjang 3.3 kaki (sekitar 1 m). Faktor bentuk yang kecil dan massa kabel yang berkurang membuat chipset SATA ideal untuk laptop dan komputer desktop kecil.

Kabel SATA memiliki koneksi langsung ke perangkat penyimpanan, sering disebut sebagai infrastruktur point-to-point. Kabel transmisi data berisi tujuh pin dan coding notch; empat pin berfungsi sebagai konektor data, dan tiga lainnya adalah pin ground. Transfer data dikodekan menggunakan algoritme logis yang disebut “pengkodean 8b/10b,” yang menggabungkan sinyal clock dengan aliran data seimbang DC.

Pengkabelan SATA berupaya mencegah kebisingan, yang merupakan salah satu masalah paling umum saat mentransfer data melalui kabel listrik berkecepatan tinggi. Tidak seperti chipset yang lebih lama, SATA memanfaatkan manfaat pensinyalan diferensial untuk mengurangi distorsi selama transfer. Ini telah terbukti menjadi peningkatan pada koneksi PATA yang lebih lama, yang menggunakan pensinyalan ujung tunggal.

Chipset SATA menggantikan chipset paralel ATA (PATA) yang biasa digunakan pada komputer lama. SATA memberikan banyak manfaat dibandingkan PATA, termasuk kemampuan hot swapping, pengurangan biaya produksi, kecepatan transfer yang lebih cepat, dan kabel yang lebih sedikit. Kabel SATA hanya membutuhkan dua konduktor, sedangkan chipset PATA membutuhkan 16. Selain itu, kabel SATA berisi tujuh kabel, bukan 80 yang digunakan dalam sistem PATA.

Chipset SATA juga memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan manfaat hot-swapping dan native command querying (NCQ) melalui Advanced Host Controller Interface (AHCI). Motherboard dan sistem operasi harus mendukung AHCI agar berfungsi dengan baik. Sistem operasi dan komputer yang lebih lama tidak mendukung AHCI, memaksa chipset SATA untuk beroperasi di lingkungan emulasi ATA. Chipset SATA tidak kompatibel dengan perangkat keras PATA lama. Karena ada banyak sistem PATA yang masih beroperasi hingga saat ini, tersedia berbagai adaptor PATA ke SATA untuk memfasilitasi proses transfer data.

Chipset SATA memerlukan konektor catu daya 15-pin berbentuk wafer, yang jauh lebih lebar dari catu daya ATA sebelumnya. Faktor bentuk lebar mengurangi kemungkinan memasukkan kabel secara tidak sengaja ke “tempat” yang salah pada motherboard. Pin tambahan diperlukan karena konektor mendukung 3.3 volt selain standar standar 5 volt dan 12 volt. Pin lain pada konektor berfungsi sebagai hotplug dan “spin-up terhuyung-huyung.”

Sejak masuk ke pasar komputer, telah terjadi tiga kali revisi pada chipset SATA. Revisi 1.0 menawarkan kecepatan transfer tanpa kode hingga 1.5 gigabit per detik (GBps), dengan kecepatan aktual rata-rata 143 megabita per detik (MBps). Chipset SATA Revisi 2 memiliki kecepatan transfer asli 3.0 GBps, dengan kecepatan aktual rata-rata 284 MBps.

Revisi terbaru pada standar SATA meningkatkan throughput maksimum hingga 6 GBps saat digunakan dengan solid state drive (SSD). Revisi ketiga mengoptimalkan chipset SATA untuk streaming multimedia dan video melalui peningkatan “Quality of Service”. Revisi ketiga memerlukan daya tambahan untuk mendukung kecepatan transfer yang lebih tinggi dan kompatibel dengan revisi SATA sebelumnya.