Cyberwarfare adalah bentuk peperangan yang terjadi di “cyberspace”, yang merupakan lokasi abstrak di mana situs web dan basis data Internet ada. Ini bukan ruang fisik dalam arti bahwa server dan perangkat keras lain yang menjalankan situs web ada di ruang nyata, tetapi merujuk pada informasi digital kolektif yang membentuk Internet. Cyberwarfare biasanya terdiri dari aktivitas melalui Internet yang mewakili bentuk serangan baru, sementara masih menyerupai praktik militer atau pertempuran yang lebih lama. Ini dapat mencakup vandalisme, spionase, dan sabotase untuk mendapatkan informasi dan akses ke sistem komputer penting.
Kadang-kadang juga disebut sebagai perang dunia maya, mata-mata dunia maya, dan terorisme dunia maya, perang dunia maya dapat terdiri dari segala jenis tindakan agresif atau jahat yang dilakukan terhadap perusahaan, warga negara, atau lembaga pemerintah yang terjadi di dunia maya. Ada sejumlah bentuk serangan dunia maya yang berbeda yang dapat dilakukan terhadap seseorang, bisnis, atau pemerintah dan serangan yang berbeda ini biasanya saling membangun menuju satu tujuan. Spionase adalah bentuk umum dari perang dunia maya, sering disebut sebagai spionase dunia maya, dan biasanya terdiri dari upaya mempelajari informasi rahasia atau pribadi tentang seseorang, bisnis, atau pemerintah.
Ini dapat dilakukan sebagai bagian dari upaya perang siber lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang kemudian dapat digunakan untuk melawan orang atau badan tersebut. Misalnya, ada serangan di mana suatu kelompok menargetkan seseorang untuk mendapatkan akses ke emailnya dan catatan pribadi lainnya, yang kemudian digunakan untuk menuntut orang tersebut atas perilaku pembangkangan terhadap pemerintahan yang dipimpinnya. Antar negara, jenis serangan ini dapat digunakan, dan kemungkinan telah digunakan, untuk mendapatkan akses ke informasi sensitif atau rahasia mengenai operasi atau strategi militer.
Informasi yang diperoleh dengan cara ini dapat digunakan dalam sabotase dunia maya dalam kampanye perang dunia maya. Misalnya, teroris dunia maya atau tentara dunia maya dapat memperoleh akses ke data mengenai kontrol tekanan pipa gas alam. Informasi ini dapat digunakan lebih lanjut untuk mengambil alih kontrol tekanan tersebut dan bahkan mengesampingkan sistem keselamatan dan menyebabkan pipa meledak atau mati. Serangan seperti ini, dalam upaya terkoordinasi yang cukup besar, dapat menyebabkan kerusakan serius, cedera, atau berdampak negatif pada operasi perusahaan atau negara.
Meskipun perang siber adalah bentuk perang yang cukup baru, hal ini dianggap cukup serius oleh banyak perusahaan dan negara di seluruh dunia. Kekhawatiran keamanan bagi pemerintah dan bisnis semakin berkisar pada serangan dunia maya, dan banyak negara bergerak menuju perlombaan senjata dunia maya untuk mengumpulkan para ahli komputer untuk bertahan melawan dan meluncurkan serangan dunia maya. Banyak pejabat militer menganggap serangan dunia maya menjadi sangat penting, dan kampanye militer di masa depan kemungkinan akan mencakup ruang maya serta operasi darat, laut, udara, dan ruang angkasa.