Apa itu Game Kehidupan Kedua?

Second Life adalah dunia virtual yang dirancang oleh Linden Research, Inc, dan dibuka untuk umum pada tahun 2003. Pengguna Second Life, yang dikenal sebagai “penduduk”, dapat berinteraksi satu sama lain dalam kerangka luas dunia virtual. Kerangka kerja ini secara bahasa sehari-hari dikenal sebagai “grid.” Sementara Second Life mendapat sedikit perhatian publik ketika pertama kali dirilis, pada tahun 2006 dan 2007 itu mulai menarik perhatian media besar, menyebabkan pendaftaran meroket.

Beberapa hal tentang Second Life membuatnya cukup khas. Yang pertama adalah bahwa pengguna dapat membentuk lingkungan mereka sendiri. Penduduk diwakili oleh avatar, sosok yang mungkin humanoid atau sepenuhnya fantastis, tergantung pada selera pribadi, dan penduduk dapat memprogram avatar mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka. Orang juga dapat menciptakan lingkungan, dari pulau hingga gurun, dan mereka membangun rumah, membuat taman, membuat toko, dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang membuat Second Life sangat beragam.

Penghuni dapat bergerak melalui realitas virtual ini dengan berbagai cara, baik dengan berjalan di avatar mereka, terbang jarak pendek, atau berteleportasi ke lokasi tertentu. Saat orang menavigasi Second Life, mereka dapat berinteraksi satu sama lain, memulai percakapan atau melakukan pesan instan jarak jauh. Dalam hal ini, Second Life hampir seperti bentuk jejaring sosial, dan orang-orang dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan acara bersama.

Aktivitas di Second Life cukup bervariasi. Beberapa kelompok penduduk telah menyiapkan permainan yang berkisar dari permainan peran bergaya tradisional hingga teka-teki logika yang kompleks. Penghuni juga dapat menghadiri pertunjukan seni, pertunjukan musik, dan produksi teater di alam semesta Second Life. Aspek Second Life ini telah menarik banyak perhatian, karena banyak politisi, organisasi, lembaga pendidikan, perusahaan, dan bahkan lembaga pemerintah hadir di Second Life.

Pengguna Second Life dapat menghadiri rapat umum politik dengan politisi yang sebenarnya, mengunjungi kedutaan asing untuk mendapatkan informasi tentang mengunjungi berbagai negara, dan bahkan berbicara dengan perekrut pekerjaan. Mereka juga terlibat dalam perdagangan satu sama lain, menggunakan mata uang yang dikenal sebagai Linden Dollar. Beberapa orang benar-benar mencari nafkah di Second Life, menjual barang dalam game dan menjual Linden Dollar yang diperoleh kepada pengguna lain untuk mengubahnya menjadi uang tunai.

Keanggotaan Second Life dasar gratis, dan perusahaan juga menawarkan sistem keanggotaan berjenjang yang memungkinkan orang untuk membeli tanah sehingga mereka dapat membuat tanda mereka dalam permainan. Tergantung pada ukuran plot yang diinginkan, orang dapat membayar biaya yang relatif rendah, atau yang sangat tinggi untuk hal-hal seperti pulau pribadi. Semua plot ini dibentuk oleh penggunanya, dan orang-orang telah menciptakan segalanya mulai dari ekosistem tertutup yang menjalankan diri mereka sendiri hingga dunia fantastis dengan binatang mitos menggunakan akun Second Life mereka.
Dunia Second Life telah menarik perhatian media karena mengaburkan batas antara kehidupan nyata dan realitas virtual dalam banyak hal. Misalnya, beberapa pengguna takut akan pajak berdasarkan penghasilan Second Life, yang dapat diubah menjadi uang sungguhan. Second Life juga telah digunakan untuk menggelar protes terhadap organisasi dan pemerintah, dan orang-orang dapat melakukan hal-hal seperti menghadiri kelas perguruan tinggi di dalam jaringan, berkat program inovatif yang disponsori oleh beberapa universitas. Second Life juga telah menyaksikan kegiatan yang lebih jahat, seperti pertukaran pornografi anak, skema ponzi yang memanfaatkan penghuni, dan serangan penolakan layanan yang dirancang untuk melukai penghuni individu.