Pemrograman konsep adalah gaya pemrograman komputer, juga dikenal sebagai paradigma pemrograman, yang bertujuan untuk menciptakan kembali konsep dalam pikiran programmer sedekat mungkin dalam program itu sendiri. Gagasan di balik pemrograman konsep adalah bahwa setiap bagian kode harus berarti sesuatu dan harus dengan jelas mewakili tindakan apa yang diinginkan programmer untuk dilakukan oleh bagian kode tersebut. Apa pun dari membutuhkan gambar untuk muncul di layar hingga menginginkan pesan kesalahan ditampilkan saat suatu peristiwa terjadi dianggap sebagai konsep. Bagian dari kode komputer seperti titik koma yang memberitahu baris kode di mana untuk mengakhiri bukanlah konsep karena mereka ada hanya untuk membantu fungsi komputer dan tidak mewakili ide-ide dari pikiran programmer.
Paradigma pemrograman konsep bukanlah bahasa pemrograman itu sendiri. Sebaliknya, ini adalah metode untuk mengevaluasi bahasa pemrograman lain untuk mengidentifikasi kekurangannya. Tujuan akhirnya adalah membuat program komputer fisik seidentik mungkin dengan ide asli dan abstrak pemrogram.
Dalam pemrograman konsep, programmer berfokus pada semantik dan sintaksis. Semantik adalah bagaimana program diharapkan untuk berperilaku dan sintaksis adalah bagaimana programmer membayangkan itu harus ditulis. Misalnya, dalam program Java, kode A+B mungkin menunjukkan penjumlahan antara A dan B. Program ini memiliki sintaks yang baik karena sangat mirip dengan konsep penjumlahan asli pemrogram. Namun, jika pada saat eksekusi program membuat kesalahan saat mencoba menambahkan A dan B, maka program tersebut memiliki semantik yang buruk karena tidak menghasilkan hasil yang diharapkan.
Saat menulis kode berdasarkan teknik pemrograman konsep, programmer terlebih dahulu menentukan konsep yang dibutuhkan program untuk berfungsi. Jika programmer membuat kalkulator virtual, misalnya, dia mungkin akan membayangkan konsep penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dia juga akan membayangkan beberapa cara untuk memasukkan data, seperti menggunakan keyboard, dan cara untuk melihat hasilnya di layar. Ide-ide ini membentuk konsep program. Dia mungkin juga mempertimbangkan warna apa dan seberapa besar kalkulator yang seharusnya, tetapi ini bukan konsep karena tidak diperlukan untuk menjalankan aplikasi.
Setelah programmer selesai memetakan konsepnya, dia menemukan cara terbaik untuk merepresentasikan konsep tersebut dalam kode komputer. Dia berusaha untuk menulis kode yang sangat cocok dengan idenya dalam hal semantik dan sintaksis. Dia dapat menggunakan potongan kode yang sudah ada sebelumnya, seperti A+B, atau membuat kodenya sendiri untuk mewakili konsepnya dengan lebih baik.
Pada pertengahan 2011, XL adalah satu-satunya bahasa pemrograman yang dibuat berdasarkan paradigma pemrograman konsep. Ini bertujuan untuk membuat aturan dan sintaks pemrograman yang fleksibel yang sesuai dengan cara berpikir seorang programmer. Ini memungkinkan pemrogram untuk berkonsentrasi pada apa yang ingin mereka buat daripada mengkhawatirkan item non-konsep seperti mengakhiri baris kode dengan titik koma.