Apa itu Manufaktur Batch?

Manufaktur batch mengacu pada produksi kuantitas tertentu dari item identik dalam serangkaian proses. Gaya manufaktur ini dapat didorong oleh langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan produk jadi atau mungkin fungsi dari jumlah bahan yang dapat ditangani pada satu waktu oleh satu set mesin. Sementara manufaktur batch diperlukan dalam beberapa situasi, hal itu dapat mengakibatkan inefisiensi karena waktu yang dibutuhkan untuk mengatur ulang mesin sebelum batch baru dapat dimulai. Untuk item yang membutuhkan beberapa tahap produksi, penjadwalan sangat penting untuk memastikan bahwa item yang telah menyelesaikan satu bagian dari proses tidak dicadangkan untuk menunggu fungsi berikutnya. Manufaktur batch yang sukses juga bergantung pada pelatihan operator yang baik, pemeliharaan peralatan yang tepat, dan kontrol terkomputerisasi.

Ketika sebuah perusahaan membuat proses batch, ia harus mengevaluasi tahapan yang harus diselesaikan untuk menghasilkan barang jadi. Jika permesinan pada tahap produksi dapat mengandalkan pasokan bahan mentah yang berkelanjutan, proses batch tidak dibatasi di bagian itu. Sebaliknya, jika suatu batch bahan yang cukup untuk membuat sejumlah unit tertentu harus dicampur dan dipanaskan sebelum dapat melanjutkan ke titik produksi berikutnya, proses tidak dapat dilanjutkan sampai batch campuran bahan tersebut siap. Tersirat dalam manufaktur batch adalah konsep barang bergerak dari satu stasiun ke stasiun lain karena setiap fungsi selesai.

Sejumlah besar waktu dalam pembuatan batch dapat diperlukan untuk mengatur ulang mesin, mengganti bahan baku, atau menguji kualitas sampel pertama dari batch. Ini disebut sebagai waktu henti dan merupakan ukuran efisiensi desain produksi. Perangkat lunak manajemen dan kontrol yang terkomputerisasi dapat membantu pekerja mencapai transfer yang lancar dari satu jenis barang ke jenis barang lainnya.

Menyeimbangkan throughput juga penting dalam produksi batch. Jika stasiun pertama dapat menghasilkan 250 unit dalam sepuluh menit, dan stasiun kedua dapat menghasilkan 500 unit dalam tiga puluh menit, 750 unit akan selesai pada tahap pertama sedangkan tahap kedua menghasilkan 500. Ketidakseimbangan ini akan menghasilkan backlog dari persediaan. Situasi sebaliknya akan mengakibatkan mesin di stasiun kedua menganggur dan menunggu produk keluar dari stasiun pertama. Sebuah lini produksi yang seimbang menghasilkan jumlah yang setara dalam kerangka waktu yang sama untuk menjaga barang tetap bergerak.

Penjadwalan perawatan yang cermat untuk mendukung lini produksi dapat mengurangi kemungkinan kerusakan peralatan dan gangguan yang dihasilkan dari produksi batch. Pekerja yang terlatih dapat mengenali masalah dan merespons dengan cepat untuk membatasi waktu henti. Analisis komputer terhadap throughput meningkatkan konsistensi dan mengingatkan karyawan terhadap materi yang tidak sesuai spesifikasi.