Robot perakitan adalah mesin yang dikendalikan komputer, otomatis, dan dapat diprogram yang digunakan dalam manufaktur dan pengaturan industri lainnya. Robot-robot ini melakukan tugas yang diberikan berdasarkan rute pergerakan yang diprogram ke dalam komputer. Biasanya, robot ini tampak tidak lebih dari lengan robot atau kumpulan lengan yang melakukan fungsi seperti pengelasan, pemotongan, pengambilan, atau penempatan material di sepanjang jalur perakitan. Lingkungan manufaktur yang melibatkan tugas yang terlalu berulang, bahan berbahaya, atau kondisi tidak aman adalah lingkungan yang ideal untuk robot perakitan.
Awalnya, mesin komputerisasi di industri pertama kali muncul pada tahun 1970-an dengan mobilitas yang sangat terbatas. Robot industri, kategori robotika yang lebih besar di mana robot perakitan sekarang berada, membutuhkan setidaknya dua sumbu untuk mengartikulasikan di sepanjang garis lurus apa pun. Dua sumbu memungkinkan robot untuk bergerak maju mundur sepanjang garis lurus, atau naik turun sepanjang garis lurus. Sementara beberapa pengaturan industri dapat menggunakan mesin dengan mobilitas terbatas seperti itu, sebagian besar jalur perakitan dan pengaturan manufaktur lainnya membutuhkan lebih banyak mobilitas dan keserbagunaan.
Ketika teknologi robot berkembang dari tahun 1970-an hingga sekarang, Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) menerbitkan standar untuk definisi robot industri. Dijuluki manipulator multiguna oleh ISO, robot perakitan dan robot industri lainnya harus memenuhi kriteria ISO. Kriteria utama untuk perakitan atau robot manufaktur lainnya adalah penggunaan tiga sumbu atau lebih yang diartikulasikan oleh robot. Menggunakan tiga sumbu, robot industri memiliki kemampuan untuk memanipulasi sejumlah material dan melakukan sejumlah gerakan yang diperlukan untuk merakit produk.
Tiga sumbu memungkinkan robot perakitan untuk mengartikulasikan, tidak hanya sepanjang garis lurus, tetapi melalui ruang di mana saja dalam jangkauan lengan robot. Robot perakitan atau manufaktur yang lebih maju memiliki tiga sumbu yang diperlukan, serta tiga sumbu tambahan untuk mengontrol yaw, pitch, dan roll. Dengan kata lain, robot canggih tidak hanya dapat mencapai titik mana pun di ruang angkasa dalam jangkauan mereka, tetapi juga dapat melakukannya dari sudut mana pun.
Untuk mata yang tidak terlatih, sumbu seperti itu muncul di lengan robot seperti bahu, siku, dan pergelangan tangan. Dalam hal fungsi, begitulah cara kerja robot perakitan, menggunakan sumbu untuk fleksibilitas dan peningkatan ketangkasan. Semakin banyak lengan robot atau bentuk robot lainnya yang dapat bergerak, semakin banyak tugas terbatas yang berhasil dinavigasi oleh robot.
Lengan robot pada minimal tiga sumbu bukan satu-satunya kriteria untuk robot industri, karena robot perakitan juga harus mencakup semua periferal yang diperlukan agar robot dapat berfungsi. Periferal tersebut termasuk kontrol komputer dan antarmuka perangkat lunak, serta komponen perangkat keras tambahan. Secara kolektif, semua komponen yang diperlukan dalam pengoperasian robot perakitan disebut sel kerja. Banyak sel kerja digunakan di lingkungan manufaktur, dengan setiap sel mengulangi tugas yang telah ditentukan sebelumnya.