Penyeberangan pejalan kaki adalah suatu kawasan jalan yang ditetapkan sebagai kawasan penyeberangan pejalan kaki. Lokasi umum untuk penyeberangan adalah di persimpangan, di mana lalu lintas mungkin sudah dihentikan, sehingga memudahkan untuk mengakomodasi pejalan kaki yang perlu menyeberang jalan. Di jalan-jalan yang sangat panjang, penyeberangan pejalan kaki juga dapat muncul di tengah jalan sehingga pejalan kaki dapat menyeberang dengan aman di tengah jalan. Penyeberangan pejalan kaki dapat ditemukan di seluruh dunia, dalam berbagai gaya dan lokasi.
Di banyak daerah, area spesifik dari undang-undang lalu lintas membahas penyeberangan pejalan kaki. Misalnya, lalu lintas mungkin diminta untuk menyerah pada pejalan kaki di penyeberangan, dan parkir di atau di sekitar penyeberangan dibatasi sehingga pejalan kaki dapat bergerak dengan bebas dan aman melihat mobil yang datang. Berhenti di tengah penyeberangan juga bisa menjadi alasan untuk tilang. Banyak undang-undang lalu lintas juga melarang mobil bergerak ke penyeberangan saat pejalan kaki berada di dalamnya.
Desain penyeberangan pejalan kaki biasanya mencakup rambu-rambu jalan untuk memperingatkan pengemudi tentang fakta bahwa penyeberangan akan datang, dan tanda yang jelas di jalan yang menggambarkan penyeberangan. Salah satu tanda yang paling umum adalah pola bergaris, itulah sebabnya penyeberangan pejalan kaki kadang-kadang dikenal sebagai “penyeberangan zebra”. Penyeberangan juga dapat menyertakan sinyal untuk memperingatkan pejalan kaki saat aman untuk berjalan.
Di persimpangan yang dikendalikan oleh lampu lalu lintas, lampu lalu lintas dihubungkan dengan indikator yang digunakan oleh pejalan kaki yang memberi tahu mereka kapan mereka bisa dan tidak bisa menyeberang. Sinyal ini biasanya visual dan pendengaran sehingga orang buta tahu kapan aman untuk menyeberang jalan, dan mereka dapat menyertakan simbol atau tulisan, sering kali berubah warna juga untuk memudahkan orang membaca sinyal. Penyeberangan pejalan kaki juga diwajibkan oleh undang-undang di banyak daerah agar dapat diakses kursi roda, yang berarti bahwa trotoar harus miring di mana trotoar bertemu dengan penyeberangan sehingga orang yang menggunakan kursi roda dapat dengan mudah memasuki penyeberangan.
Di daerah dengan lalu lintas padat atau sering terjadi konflik antara pejalan kaki dan pengemudi, penyeberangan pejalan kaki dapat dipindahkan dan diganti dengan underpass atau overpass pejalan kaki, yang memungkinkan pejalan kaki untuk menyeberang jalan tanpa mengganggu arus lalu lintas. Teknik ini sering disukai di daerah perkotaan yang sibuk di mana pejalan kaki dapat terancam oleh pengemudi yang sembrono atau ceroboh.