Ketika mendefinisikan prosedur dan metode manufaktur, ada dua istilah penting yang perlu diingat: manufaktur proses, dan manufaktur diskrit. Proses manufaktur menghasilkan barang jadi yang tidak dapat dibongkar kembali menjadi komponen aslinya. Manufaktur diskrit, di sisi lain, menghasilkan barang jadi yang dapat dibongkar kembali menjadi komponen aslinya.
Contoh produk yang dibuat dengan proses manufaktur meliputi cat dan pelapis, bensin dan solar, makanan olahan, produk farmasi, dan soda kaleng atau botol. Contoh produk yang dibuat oleh manufaktur diskrit meliputi mobil, komputer, televisi, kapal, dan mesin. Pada dasarnya, barang yang dihasilkan dari teknik manufaktur proses dicampur, sedangkan barang yang dihasilkan dari manufaktur diskrit dirakit. Jadi, proses manufaktur biasanya dilakukan dengan menggunakan formula dan resep proporsional, sedangkan manufaktur diskrit dilakukan dengan menggunakan bill of material dan instruksi, yaitu cetak biru, gambar, dll.
Manufaktur kimia, manufaktur bensin—umumnya dikenal sebagai pemurnian—manufaktur makanan olahan, manufaktur minuman, semuanya adalah industri yang menggunakan manufaktur proses untuk menghasilkan produk jadi. Industri mobil, industri komputer, dan industri kedirgantaraan masing-masing menggunakan manufaktur terpisah untuk menghasilkan barang jadi. Seperti yang dapat disimpulkan, beberapa komponen produk tertentu yang dibuat dengan manufaktur diskrit diproduksi melalui proses manufaktur. Komponen plastik dalam mobil, misalnya, dibuat dengan mencampur bahan kimia menurut rumus proporsional.
Jelas, kebalikannya tidak benar. Mencoba memadukan beberapa jok kulit ember, beberapa sandaran tangan vinil, dan sejumlah bilah kipas plastik tidak akan menghasilkan ember cat lima galon (18.93 liter) (4.16 galon-Inggris). Jika panas yang cukup diterapkan pada komponen di atas, produk olahan akan dihasilkan, tetapi tentu saja bukan cat.
Perbedaan signifikan lainnya antara disiplin manufaktur utama adalah dalam terminologi persediaan. Barang olahan merupakan hasil pencampuran bahan baku, biasanya diinventarisasi dalam jumlah besar. Barang yang diproduksi secara terpisah adalah hasil dari perakitan suku cadang, diinventarisasi sebagai barang, atau unit. Selain itu, proses manufaktur mempengaruhi perubahan kimia dalam bahan yang menghasilkan padatan atau cairan. Manufaktur diskrit, sebaliknya, mempengaruhi perubahan struktural pada komponen yang hanya menghasilkan item padat. Persediaan barang jadi dengan demikian dapat dilihat sebagai metode untuk membedakan antara produk olahan dan produk yang diproduksi secara terpisah.
Ada beberapa pertimbangan lain dalam membedakan dua metode dan prosedur manufaktur utama, termasuk resep pengemasan, dan perbedaan proporsional dalam prosedur manufaktur. Bahkan ada perbedaan besar dalam perangkat lunak yang digunakan untuk mempengaruhi metode manufaktur, serta praktik akuntansi, antara kedua disiplin ilmu ini. Tentang satu-satunya kesamaan metode manufaktur ini adalah keduanya menyadari keuntungan yang diperoleh dari pembuatan produk jadi.