Pengecoran pasir adalah proses penggunaan pasir sebagai bahan utama untuk mencetak berbagai produk logam. Metode pencetakan ini sangat efisien karena pasir merupakan bahan tahan api, yang berarti dapat menahan suhu yang sangat tinggi. Ini juga merupakan proses yang sangat ekonomis, karena membutuhkan lebih sedikit biaya dan teknologi.
Langkah pertama dalam proses pengecoran pasir adalah menyiapkan wadah cetakan. Wadah dapat terbuat dari kayu atau logam, di mana pola timbul ditempatkan. Pasir kemudian dituangkan di atas pola. Elemen lain seperti air dan tanah liat biasanya ditambahkan untuk membuat pasir lebih padat dan padat.
Ada dua metode umum untuk memadatkan pasir. Pendekatan pertama adalah menggunakan pasir hijau. Kata “hijau” tidak mengacu pada warnanya, tetapi digunakan sebagai indikasi kebasahannya. Agar pasir tidak terlalu encer, air yang digunakan hanya 2 hingga 4 persen. Pengecoran pasir hijau umumnya menghasilkan permukaan kasar pada produk logam jadi.
Pendekatan air-set pengecoran pasir lebih umum digunakan, terutama di pabrik dan pengecoran. Metode ini menggunakan pasir kering, bersama dengan bahan lain seperti tanah liat dan perekat, untuk menghasilkan gips. Saat campuran dituangkan ke dalam wadah, itu sering dikompresi untuk menghindari lubang. Terkadang wadah digetarkan untuk membuat casting yang halus dan merata. Banyak produsen lebih memilih casting air-set karena menciptakan tekstur yang lebih halus pada produk jadi.
Untuk figur tiga dimensi atau tidak beraturan seperti kubus atau palu logam, digunakan cetakan pengecoran dua bagian. Baik bagian atas dan bawah cetakan berisi bagian dari pola. Ketika bagian-bagian itu disegel bersama-sama, logam panas dituangkan melalui lubang yang disebut “gerbang”, dan logam disimpan di kompartemen sampai mendingin dan mengeras.
Pengecoran pasir biasanya dihancurkan setelah digunakan, tetapi pasir itu sendiri dapat didaur ulang untuk menghasilkan pengecoran lain. Proses yang lama ini menjadi kerugian jika suatu produk harus diproduksi dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Logam biasa yang dicor adalah aluminium, besi tuang, timah, dan baja. Bahkan perunggu dan tembaga bisa dicor dengan pasir. Banyak peralatan logam, pipa ledeng, dan bahkan suku cadang mobil dibuat menggunakan pengecoran pasir. Laporan pada tahun 2003 menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen pengecoran logam dibuat dengan pengecoran pasir.