Simulasi reservoir adalah metode pemodelan aliran cairan melalui bahan berpori, dan banyak digunakan dalam industri perminyakan untuk memprediksi perilaku ladang minyak dan gas besar saat dieksploitasi. Dengan membuat model komputer reservoir bawah tanah, insinyur perminyakan dapat merancang sumur dengan mempertimbangkan pergerakan minyak dan gas di masa depan. Ini dapat digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi sumur yang digunakan untuk mengekstraksi material dari reservoir, dan untuk memprediksi metode ekstraksi lanjutan mana yang diperlukan untuk sepenuhnya mengeksploitasi reservoir dengan cara yang paling ekonomis.
Data untuk simulasi reservoir diperoleh oleh ahli geologi di lapangan menggunakan uji pengeboran, pencitraan sonar dan radar, dan data produksi historis dari situs serupa. Reservoir dibagi menjadi sektor kubik, dan data untuk porositas, material, tekanan, dan kandungan minyak dari setiap sektor dihitung. Resolusi model bervariasi tergantung pada ukuran sektor-sektor ini, dengan sektor-sektor yang lebih kecil memberikan hasil yang lebih tepat tetapi membutuhkan lebih banyak penyelidikan awal dan waktu perhitungan. Karena waktu dan biaya yang terkait dengan pengembangan simulasi reservoir yang berguna, metode ini umumnya dicadangkan untuk ladang yang baru dieksploitasi dan berpotensi menguntungkan.
Fokus utama dari simulasi reservoir adalah untuk membuat peta area berpori dan tidak berpori di reservoir, serta level cairan yang ada. Dengan menerapkan beberapa variabel fisik ke peta, model dapat dibuat untuk menunjukkan pola aliran cairan dalam kondisi tertentu. Mereka biasanya digunakan untuk memprediksi bagaimana mengekstraksi berbagai jumlah minyak bumi dari reservoir akan mempengaruhi tingkat dan tekanan minyak yang tersisa di dalamnya. Hal ini dapat memungkinkan para insinyur untuk memprediksi di mana harus mengebor sumur untuk memaksimalkan produksi selama masa pakai lapangan, dan merencanakan penerapan teknik ekstraksi yang ditingkatkan sebelum diperlukan.
Bidang simulasi reservoir semakin populer sejak diperkenalkan pada akhir 1970-an. Model reservoir menjadi lebih murah dan lebih berguna selama periode yang sama, sebagian besar karena peningkatan kekuatan komputer, akumulasi data historis yang lebih luas untuk program simulasi, dan metode yang ditingkatkan untuk pengumpulan data lapangan dan simulasi komputer. Simulasi reservoir digunakan untuk memodelkan penerapan teknik-teknik canggih, seperti fracking hidrolik dan stimulasi termal. Pemodelan komputer juga semakin menarik karena eksplorasi minyak telah meluas ke area yang membutuhkan metode pengeboran yang lebih mahal dan kompleks.