Apa itu Pengukur Aliran Massa?

Mass flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur aliran fluida atau gas yang melewati tabung dalam waktu yang tetap. Aliran massa dalam pengertian ini mengacu pada berat dan bukan volume zat. Pengukuran aliran massa digunakan dalam berbagai aplikasi ilmiah dan industri dan dicapai dengan salah satu dari dua jenis pengukur aliran massa yang umum: pengukur inersia atau coriolis dan pengukur aliran massa termal.

Aliran massa, jangan bingung dengan aliran volumetrik, adalah pengukuran massa fluida atau gas melewati titik tetap dalam jangka waktu tertentu. Satuan ukuran standar untuk aliran massa adalah pound per detik atau kilogram per detik, bukan galon atau liter per detik. Pengukuran ini dilakukan dengan salah satu dari dua jenis meter aliran massa yang berbeda. Yang pertama memanfaatkan fenomena alam yang dikenal sebagai efek coriolis untuk mengukur aliran massa. Tipe kedua menggunakan prinsip perpindahan panas.

Coriolis atau pengukur aliran massa inersia menggunakan fluida yang mengalir melalui susunan tabung yang dikenai gaya getaran setengah lingkaran yang diinduksi. Efek coriolis yang dihasilkan menyebabkan osilasi di berbagai bagian susunan tabung bergeser keluar dari fase. Besarnya pergeseran fasa ini berbanding lurus dengan aliran massa fluida di dalam tabung. Sensor ditempatkan pada tabung mengukur amplitudo, frekuensi, dan pergeseran fasa osilasi ini. Aliran massa fluida kemudian diekstrapolasi dari pembacaan sensor.

Jenis meter aliran massa umum kedua, varian termal, menggunakan prinsip perpindahan panas di bawah kondisi terkontrol untuk menghitung laju aliran. Gas atau cairan dilewatkan melalui tabung di mana terkena sumber panas. Saat molekul fluida melewati sumber panas, mereka menyerap energi panas, sehingga mendinginkan sumber. Semakin besar massa fluida yang melewati sumber panas, semakin besar pula efek pendinginannya.

Laju di mana transfer energi molekuler terjadi adalah konstanta yang diketahui, dan tingkat pendinginan adalah variabel yang dapat diukur. Kedua faktor ini digunakan untuk menghitung jumlah molekul yang telah melewati sumber panas dalam periode tertentu. Dari hasil ini, aliran massa yang tepat dihitung. Profil termal terperinci dari fluida dan karakteristik alirannya juga dapat dipelajari dari hasil transfer termal.