Kromium asetat adalah senyawa kimia yang dihasilkan dengan menggabungkan logam kromium dengan beberapa bentuk asetat, atau garam. Juga dikenal sebagai chromous acetate, senyawa ini banyak digunakan di laboratorium dan penelitian ilmiah, dan juga memainkan peran penting dalam industri dan manufaktur. Kromium asetat dapat ditemukan dalam dua bentuk dasar, yang masing-masing menawarkan sifat dan aplikasinya sendiri yang berbeda.
Senyawa ini pertama kali diproduksi pada tahun 1844 oleh ahli kimia Perancis Eugene Peligot. Peligot kemudian dikenal luas sebagai orang pertama yang mengisolasi molekul uranium. Sementara penelitian molekuler terbatas selama periode waktu itu, para ilmuwan modern mengenali kromium asetat karena struktur ikatan-empatnya yang sangat kuat. Ikatan ini tidak hanya membuat senyawa ini sangat stabil, tetapi juga membuatnya sebagian besar tidak larut dalam air dan cairan lainnya. Setiap molekul terdiri dari dua atom kromium, dua atom air dan empat atom asetat.
Tergantung pada bagaimana ia disiapkan dan diawetkan, kromium asetat dapat berupa dihidrat atau anhidrat. Dihidrat berarti ada air dalam molekul, sedangkan anhidrat berarti tidak ada air. Dihidrat kromium asetat memiliki warna merah cerah, sedangkan varietas anhidrat datang dalam nuansa biru, hijau, ungu, dan abu-abu. Keduanya hadir dalam tekstur bubuk, cair, dan seperti pasta.
Sepanjang sejarah, beberapa orang telah mengandalkan senyawa yang tidak berasa dan tidak berbau sebagai obat tradisional atau obat rumahan untuk berbagai penyakit, meskipun sedikit penelitian yang solid ada untuk mendukung jenis aplikasi ini. Saat ini, kromium asetat banyak digunakan sebagai mordan, atau alat untuk memperbaiki pewarna berwarna pada kain. Ini juga dapat digunakan dalam pemrosesan foto, yang membantu mengeraskan bahan kimia emulsi, atau sebagai sarana penyamakan kulit. Mungkin penggunaan paling umum untuk kromium asetat adalah di laboratorium, di mana senyawa ini berfungsi sebagai zat pereduksi atau katalis dalam berbagai eksperimen ilmiah.
Persiapan kromium asetat telah lama menjadi proyek umum untuk siswa kimia di sekolah dan universitas. Eksperimen ini sangat berharga bagi siswa kimia organik karena memerlukan kontrol yang sangat tepat atas kadar oksigen, dan juga karena membantu menggambarkan kekuatan dan pentingnya struktur ikatan-empat. Saat kromium bereaksi dengan asam asetat, ia mengembangkan rona biru atau hijau yang berani. Jika terlalu banyak oksigen yang diizinkan untuk mencapai senyawa, warna biru berubah menjadi warna merah cerah. Siswa yang berhasil menyelesaikan percobaan ini akan belajar mengontrol kadar oksigen yang cukup untuk mencegah larutan berubah dari biru menjadi merah.