Pencemaran bahan bakar fosil adalah pencemaran lingkungan yang terkait dengan produksi dan penggunaan bahan bakar fosil. Di seluruh dunia, banyak negara sangat bergantung pada bahan bakar fosil untuk kebutuhan energi mereka, membakar bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik untuk memanaskan rumah, menggunakan mobil bertenaga bahan bakar fosil, dan memanfaatkan bahan bakar fosil untuk kebutuhan pemanas rumah. Kekhawatiran tentang polusi yang dihasilkan melalui penggunaan bahan bakar fosil telah menyebabkan sejumlah negara mengeluarkan undang-undang lingkungan yang ketat yang dirancang untuk mengurangi polusi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang berasal dari deposit minyak bumi yang terbentuk selama jutaan tahun. Meskipun minyak tidak secara harfiah menjadi fosil, minyak tersebut berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang muncul dalam catatan fosil, yang menggambarkan berapa usia minyak tersebut. Lamanya waktu yang dibutuhkan minyak untuk terbentuk telah menyebabkan orang menyebutnya sebagai sumber daya yang tidak dapat diperbarui, yang berarti bahwa sekali habis, tidak akan ada lagi. Minyak diekstraksi melalui pemompaan, disuling untuk dipecah menjadi komponen yang dapat digunakan, dan dikirim ke seluruh dunia untuk memasok kebutuhan energi dan kebutuhan bahan baku untuk pembuatan plastik.
Pencemaran bahan bakar fosil terjadi pada beberapa tahap proses ini. Proses ekstraksi minyak sering menimbulkan polusi, karena minyak mentah dapat tumpah selama operasi pemompaan dan karena pelepasan gas dari ladang minyak sering dibakar atau “dikobarkan”, menghasilkan produk sampingan pembakaran yang mencemari. Proses pemurnian juga menghasilkan polusi, seperti halnya pengangkutan bahan bakar fosil ke tujuan akhirnya, dan pembakaran bahan bakar fosil untuk energi.
Pembakaran menghasilkan sejumlah gas yang telah dikaitkan dengan pembentukan kabut asap dan hujan asam. Polusi bahan bakar fosil tampaknya menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap tren pemanasan global yang pertama kali diamati oleh para ilmuwan di abad ke-20, dan polusi bahan bakar fosil juga telah dikaitkan dengan masalah kualitas udara di permukaan tanah, sehingga menyulitkan orang untuk bernapas di perkotaan yang padat. lingkungan dan berkontribusi terhadap masalah kesehatan manusia di seluruh dunia.
Tidak ada cara untuk memanfaatkan bahan bakar fosil secara bersih, meskipun prosesnya dapat dibersihkan. Sistem penyaringan dan perangkap yang lebih efektif dapat digunakan untuk menangkap produk sampingan dari pembakaran dan pemurnian sebelum sempat mencapai lingkungan, mengurangi polusi bahan bakar fosil, dan sistem yang membakar bahan bakar fosil dapat dirancang untuk efisiensi optimal sehingga menggunakan lebih sedikit bahan bakar. Banyak negara telah menciptakan standar efisiensi dan polusi untuk mendorong warganya menggunakan bahan bakar fosil secara lebih bertanggung jawab.