Apa Kegunaan Selenium yang Berbeda?

Selenium dapat digunakan untuk menambah atau menghilangkan warna dari kaca. Ini juga digunakan di banyak perangkat elektronik dan mesin fotokopi. Selenium juga dapat digunakan untuk membuat pigmen untuk bahan tertentu, terutama glasir, dan dapat digunakan untuk meningkatkan paduan logam. Individu juga perlu menelan sejumlah selenium agar tetap sehat, dan tidak melakukannya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu kegunaan selenium termasuk membuat suplemen selenium.

Salah satu penggunaan selenium yang paling umum melibatkan pembuatan kaca. Ketika beberapa kaca dibuat, kotoran oksida besi meninggalkan warna kehijauan. Untuk mencegah perubahan warna ini, selenium sering ditambahkan. Kaca merah terang, seperti yang ada di lampu berhenti, juga bisa dibuat menggunakan selenium. Sejumlah besar selenium harus digunakan, bagaimanapun, untuk menciptakan efek ini.

Selenium dianggap sebagai semikonduktor. Ini berarti ia menghantarkan listrik, tetapi tidak menghantarkan listrik sebanyak konduktor. Dalam industri elektronik, semikonduktor yang terbuat dari selenium sering digunakan dalam transistor.

Penggunaan selenium lainnya yang lebih populer adalah untuk membuat fotokopi. Drum atau ikat pinggang di dalam mesin fotokopi tertentu sering kali dilapisi dengan selenium. Dikombinasikan dengan lampu, cermin, toner, dan panas, mineral ini dapat membuat replika dokumen yang hampir identik.

Selenium juga terkadang digunakan dalam pembuatan keramik. Salah satu kegunaan selenium adalah untuk pembuatan pigmen. Tergantung pada seberapa banyak mineral ini digunakan, glasir berwarna oranye hingga merah dapat dibuat untuk menutupi potongan keramik. Selenium juga dapat digunakan untuk menambah warna pada beberapa plastik.

Tubuh manusia membutuhkan sejumlah selenium untuk tetap sehat. Selenium biasanya dapat ditemukan di tanah atau air, dan juga dapat ditemukan dalam makanan tertentu. Kacang brazil adalah salah satu sumber terbaik mineral ini, tetapi ikan tuna dan daging sapi juga mengandung selenium dalam jumlah yang layak. Sayangnya, beberapa wilayah di dunia, seperti Cina, tidak memiliki cukup selenium.

Individu yang tidak mendapatkan cukup selenium dalam makanan mereka mungkin berisiko mengalami kekurangan selenium. Seseorang dengan kekurangan selenium kemudian dapat mengembangkan suatu kondisi yang dikenal sebagai hipotiroidisme, yang terjadi ketika kelenjar tiroid tidak membuat cukup hormon. Kondisi medis ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk masalah jantung dan sistem kekebalan yang lemah. Penggunaan utama selenium juga termasuk pembuatan suplemen selenium, yang dapat membantu individu dengan defisiensi selenium.