Molibdenum adalah unsur logam dan merupakan zat lunak berwarna putih keperakan. Kegunaan utama molibdenum adalah sebagai tambahan untuk konstruksi baja dan besi, sebagai katalis, sebagai pigmen dan sebagai penghambat api. Ketika molibdenum dicampur dengan baja, itu membuat baja lebih kuat dan lebih tahan panas. Ini berasal dari mineral molibdenit, yang ditambang di barat daya Amerika Serikat, Cina, Chili, Rusia dan Mongolia.
Penggunaan molibdenum yang paling signifikan adalah sebagai aditif dalam paduan baja dan besi. Penambahan molibdenum meningkatkan kekuatan baja dan besi, mengurangi retak dan memungkinkan logam untuk lebih tahan terhadap suhu yang lebih tinggi. Pada awal abad ke-21, sekitar setengah dari semua molibdenum yang ditambang digunakan untuk paduan besi dan baja dalam konstruksi, peralatan, suku cadang mobil, dan turbin uap.
Salah satu kegunaan molibdenum adalah sebagai katalis kimia. Struktur kimia Molibdenum yang serbaguna dan kemudahan transisi antara keadaan oksidasi menjadikannya katalis yang menarik bagi para ilmuwan yang menciptakan reaksi dan sintesis kimia di laboratorium. Salah satu penggunaan molibdenum yang berhubungan dengan energi penting adalah sebagai katalis dalam pemurnian bahan bakar.
Molybate, turunan dari molibdenum, memiliki aplikasi penting di bidang pertanian. Sebagai elemen jejak penting dalam tanaman, hewan dan manusia, molibdenum memainkan peran penting dalam konversi nitrogen atmosfer menjadi amonia. Fakta itu membuat penggunaan molibdenum dalam pupuk menjadi hal yang umum.
Molibdenum juga ditambahkan ke pigmen untuk membuat warna tersebut lebih stabil dan kurang rentan terhadap korosi. Biasanya dicampur dengan pigmen merah, oranye dan kuning terang pada tinta, cat dan plastik karena membuat produk berwarna tersebut lebih tahan terhadap paparan cahaya dan panas. Salah satu penggunaan molibdenum yang kurang umum adalah penghambat api karena kemampuannya yang unik untuk menekan asap. Itu bahkan telah diterapkan sebagai pelumas kering ke luar pesawat ruang angkasa.