Menjadi penambang bukan untuk yang lemah hati; Penambangan bawah tanah dianggap sebagai salah satu pekerjaan paling berbahaya di dunia. Cedera sering terjadi, dan bencana tambang sering mengakibatkan hilangnya banyak nyawa. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Tambang (MSHA) mengawasi keselamatan dan kesehatan tambang di AS. Divisi Departemen Tenaga Kerja AS ini memantau kondisi kesehatan dan prosedur keselamatan di semua tambang di Amerika, dan menerapkan seperangkat aturan dan pedoman yang sangat ketat.
Penyelidik MSHA melakukan setidaknya empat inspeksi tahunan operasi penambangan bawah tanah, dan setidaknya dua inspeksi tahunan tambang batubara permukaan. Selain memastikan keselamatan dan kesehatan tambang, badan tersebut juga memiliki kekuatan penegakan. Divisi ini memeriksa integritas struktural atap, ventilasi, program pelatihan, transportasi, dan rencana tanggap darurat. Pelanggaran yang mungkin disebutkan berkisar dari penambang yang tidak memiliki helm pengaman yang tepat hingga penyimpanan bahan peledak yang tidak aman hingga peralatan yang tidak berfungsi.
MSHA memiliki kemampuan untuk menilai hukuman finansial untuk setiap dan semua pelanggaran yang mungkin ditemukan oleh salah satu inspekturnya. Jika inspektur menentukan bahwa keadaan berpotensi berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan penambang, ia dapat memerintahkan agar tambang ditutup. Penutupan seperti itu bisa segera, tidak terbatas, dan sampai kondisi yang dicurigai diperbaiki.
Pada tahun 2006 Kongres AS meloloskan Mine Improvement and New Emergency Response Act (MINER). Undang-undang ini sebagian besar dilembagakan sebagai tanggapan atas bencana tambang Sagu pada 2 Januari 2006 di Virginia Barat. Pada tanggal tersebut sebuah ledakan bawah tanah menjebak dan menewaskan 12 penambang. Undang-undang MINER mengubah undang-undang yang ada untuk menetapkan bahwa semua tambang Amerika harus memiliki rencana tanggap darurat yang disesuaikan untuk setiap operasi tertentu.
Banyak negara lain memantau kesehatan dan keselamatan tambang melalui organisasi yang secara operasional sangat mirip dengan MSHA. Hukum pertambangan Jepang ditegakkan oleh dua lembaga yang diatur oleh Kementerian Perdagangan dan Industri internasional. Departemen Keamanan dan Inspeksi Tambang Jepang dan Biro Keselamatan dan Inspeksi Tambang memiliki hak untuk menyelidiki dan menutup ranjau sebagaimana diperlukan. Badan-badan tersebut menetapkan prosedur pelatihan dan menjelaskan tanggung jawab pemilik tambang dan pekerja tambang.
Keselamatan dan kesehatan tambang Jerman diatur di bawah sistem berbagai undang-undang negara bagian dan federal, serta peraturan lokal. Pemilik tambang terpaksa menyumbang dana asuransi khusus untuk menutupi potensi kecelakaan. Undang-undang pertambangan Jerman agak lebih longgar daripada negara lain, meskipun pemilik tambang harus menyiapkan program pelatihan dan keselamatan bagi para penambang.