Apa itu Abrasive Dilapisi?

Sebuah abrasive dilapisi terdiri dari mineral terikat pada backing dengan lem atau resin. Mineralnya bisa alami atau sintetis, sedangkan alasnya bisa berupa kain atau kertas. Muatan elektrostatik digunakan untuk menerapkan mineral ke backing. Panas dan tekanan biasanya terlibat dalam proses pembuatan lapisan abrasif.
Amplas adalah contoh umum dari bahan abrasif berlapis. Produk pengamplasan serba guna tersedia dalam bentuk lembaran, gulungan, sabuk, dan cakram. Disk tugas berat dan ringan digunakan untuk menggiling dan membentuk logam atau kayu. Produk abrasif diproduksi dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk berbagai tujuan.

Mineral sintetis atau alami dapat digunakan untuk membuat lapisan abrasif. Garnet adalah abrasif alami yang biasa digunakan dalam perdagangan pengerjaan kayu. Mineral pemoles alami termasuk ampelas dan crocus. Silikon karbida dan aluminium oksida adalah di antara mineral sintetis yang lebih banyak digunakan.

Partikel mineral dinilai menurut ukuran. Sistem penunjukan nomor grit menilai kekasaran produk. Ukuran berkisar dari 12, yang merupakan yang paling kasar, hingga tingkat terbaik 600. Angka yang lebih tinggi menunjukkan partikel yang lebih halus.
Backing yang digunakan untuk menghasilkan abrasive berlapis dapat berupa satu jenis atau kombinasi hingga tiga bahan. Kertas dinilai berdasarkan beratnya dan bisa ringan dan fleksibel hingga kuat dan tahan lama. Kain dan kain seperti katun atau poliester dapat digunakan. Fiber sering digunakan untuk pengamplasan disk dan drum. Kombinasi bahan-bahan ini dapat digunakan untuk menghasilkan bahan abrasif khusus.

Lem dan resin umumnya digunakan untuk merekatkan bahan abrasif ke bagian belakangnya. Dua lapisan agen pengikat diterapkan. Lapisan pertama mengikat mineral ke backing, sedangkan lapisan kedua mengunci proses bersama-sama. Jenis pelapis yang paling umum, di mana seluruh permukaan alas dilapisi dengan bahan abrasif, dikenal sebagai lapisan tertutup.

Lapisan perekat dapat diterapkan dalam kombinasi yang berbeda untuk mencapai karakteristik kinerja yang berbeda. Lem yang dioleskan di atas lem menghasilkan hasil akhir yang paling halus. Resin di atas lem memberikan ketahanan panas yang lebih baik. Resin di atas resin menghasilkan abrasif yang paling tangguh dan tahan panas.

Saat menerapkan mineral ke backing kain, proses elektromagnetik digunakan. Dalam proses ini, kain terlebih dahulu dilapisi dengan lem atau resin. Medan listrik dihasilkan memberikan dukungan dan mineral muatan yang berlawanan. Bahan abrasif tertarik ke bagian belakang dan perekat menahannya. Kunci perekat terakhir kemudian diterapkan.
Ada banyak variasi lain dari produk abrasif berlapis yang tersedia, serta berbagai cara produksi. Peningkatan abrasive, perekat, dan backing terus dikembangkan. Penggunaan produk abrasif hampir tidak terbatas.