Sama seperti mobil yang bergantung pada bahan bakar, manusia juga bergantung pada makanan sebagai sumber energi utama mereka. Industri pengolahan makanan yang hebat adalah pasar yang mencakup dunia yang berperan dalam kehidupan sehari-hari miliaran orang. Baik mengemas tepung, mengalengkan barang, atau mengubah selusin bahan menjadi paket kue keping cokelat, industri pengolahan makanan bertanggung jawab atas sebagian besar makanan yang disiapkan atau dikemas dengan cara apa pun.
Pemrosesan makanan, seperti mengasinkan daging agar tahan lebih lama, dulunya merupakan cobaan yang cukup terlokalisir. Dengan berkembangnya perdagangan, industri pengolahan makanan mulai memperluas pasar dengan menciptakan barang-barang berbasis makanan yang dapat dikemas dan diawetkan untuk bertahan dalam perjalanan panjang, dan seringkali berbahaya. Sepanjang sejarah, industri pengolahan makanan telah memainkan peran utama dalam pengembangan pertukaran budaya dan keragaman global, karena makanan yang dulunya terbatas pada area kecil oleh umur simpan dan masalah pengemasan dibawa ke khalayak yang lebih luas melalui perkembangan teknologi di industri.
Industri pengolahan makanan cenderung berspesialisasi dalam dua bidang: persiapan makanan atau pengemasan makanan. Banyak pabrik pengolahan dapat melakukan kedua tugas tersebut: mengubah bahan mentah menjadi makanan siap saji dan kemudian mengemasnya untuk pengiriman. Beberapa, terutama yang berurusan dengan satu produk seperti telur atau susu, mungkin hanya mengemas barang untuk pengiriman. Peternakan kecil mungkin juga memiliki pabrik pengolahan sendiri, untuk mengemas barang-barang seperti telur, keju, kacang-kacangan, dan buah-buahan, untuk dijual.
Keberadaan food mart dan supermarket sebagian besar disebabkan oleh maraknya industri pengolahan makanan. Untuk dapat bertahan, suatu pasar harus mampu menyeimbangkan penawaran dan permintaan barang. Penggunaan penstabil dan pengawet makanan dalam industri pengolahan dapat sangat memperpanjang umur simpan banyak barang, yang berarti bahwa toko kelontong perlu mengganti barang kadaluarsa jauh lebih jarang. Hampir semua makanan, mulai dari roti hingga jagung kalengan, dapat dijual di toko grosir berkat perkembangan teknologi industri pengolahan.
Sebagai industri yang sangat vital bagi keberadaan manusia, industri pengolahan makanan biasanya diatur secara ketat karena memperhatikan keamanan pangan. Makanan yang tidak disiapkan dengan benar, seperti daging yang terkontaminasi, berpotensi menyebabkan penyakit yang meluas dan bahkan kematian jika didistribusikan. Badan pengatur seringkali memiliki standar ekstensif mengenai persiapan makanan, pengujian kontaminasi, dan kebersihan tempat kerja. Namun demikian, keamanan pangan merupakan isu yang terus-menerus menjadi perhatian dalam industri pengolahan makanan, terutama karena standar keamanan dapat bervariasi antar daerah.