Apa itu Polietilen?

Polietilen adalah jenis polimer yang termoplastik, artinya dapat dilebur menjadi cairan dan dibentuk kembali saat kembali ke bentuk padat. Ini disintesis secara kimia dari etilen, senyawa yang biasanya terbuat dari minyak bumi atau gas alam. Nama tidak resmi lainnya untuk senyawa ini termasuk polythene atau polyethylyne; dan juga disingkat PE. Ini digunakan dalam membuat senyawa plastik lain lebih sering daripada yang digunakan dalam bentuk murni. Meskipun memiliki berbagai kegunaan, itu bisa berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Produksi dan Penggunaan

Dari semua plastik yang diproduksi untuk produk industri dan komersial, polietilen adalah yang paling umum. Sebagai contoh, 280 juta metrik ton diproduksi pada tahun 2011 saja. Lebih dari lima kali lebih banyak PE diproduksi setiap tahun daripada senyawa yang terkait erat, polipropilen (PP). Penggunaan terbesar untuk polimer ini adalah dalam bahan kemasan, seperti film dan busa; dan untuk botol dan wadah lainnya yang dapat digunakan dalam industri makanan, medis, dan konsumen lainnya.

Sifat plastik dapat disesuaikan dengan menggabungkannya dengan berbagai plasticizer, yaitu zat yang ditambahkan ke plastik agar lebih tahan lama, fleksibel, dan transparan. Menambahkan kromium/silika membuat polietilen densitas tinggi (HDPE), yang digunakan untuk membuat produk kokoh seperti wadah sampah. Menggabungkannya dengan senyawa olefin organik membuat jenis PE berdensitas rendah (LDPE) yang digunakan untuk belanjaan plastik atau tas belanja. Bentuk umum lainnya dari polietilen adalah PE dengan berat molekul ultra tinggi (UHMWPE), yang digunakan dalam rompi anti peluru dan penggantian sendi lutut; dan medium-density PE (MDPE), yang tahan retak untuk aplikasi pada fitting tekanan pipa gas.

Plastik berdasarkan molekul PE tersebar luas karena senyawa tersebut memiliki karakteristik fisik yang dianggap aman dan berguna di berbagai lingkungan. Ciri-ciri ini termasuk fakta bahwa itu tetap lentur untuk waktu yang lama sambil tetap lembam dan tahan terhadap kerusakan oleh sebagian besar cairan. Karena tingkat kelembutan dan kekuatannya dapat dengan mudah disesuaikan dan dapat diwarnai dengan banyak warna, sering digunakan dalam produk konsumen mulai dari pembungkus makanan hingga botol sampo, wadah susu, mainan, dan tas belanjaan.

Bahaya Potensial

Tergantung pada senyawa yang terikat dengannya, tingkat toksisitas dan sifat mudah terbakar PE sangat bervariasi. Ada kekhawatiran tentang dua versi senyawa khususnya, yang keduanya sering digunakan untuk tujuan medis dan konsumen. Polietilen-glikol (PEG), yang bertindak sebagai zat pengikat untuk banyak obat dan juga ditemukan dalam produk seperti sampo dan pasta gigi, dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu tertentu. Beberapa orang mengalami mual, perut kembung, dan diare setelah terpapar, sementara yang lain mengalami ruam seperti gatal-gatal. Orang tua tampaknya sangat rentan terhadap efek samping ini.

Selain itu, bahan kimia berbahaya — termasuk plasticizer ftalat — dapat larut dari polietilen-tereftalat (PET), yang telah banyak digunakan dalam industri pembotolan plastik. Phthalate dikaitkan dengan ketidakseimbangan hormon, peningkatan alergi, dan penurunan kesuburan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu juga dapat berkontribusi pada perkembangan obesitas dan kanker payudara.
Dampak lingkungan
Sementara PE dapat membantu membuat banyak produk yang berguna dan tahan lama menjadi mungkin, dampak lingkungannya menjadi perhatian banyak ahli. Itu tidak terurai dengan mudah, dan bisa duduk di tempat pembuangan sampah selama ratusan tahun. Sekitar 20%-24% dari semua ruang TPA di AS saja diambil oleh plastik, termasuk produk polietilen. Namun, daur ulang dapat mengurangi masalah ini, karena skrap PE dapat dicairkan dan digunakan kembali.

Selain itu, bakteri aerob yang disebut Sphingomonas dapat secara signifikan mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan beberapa bentuk PE untuk terurai, meskipun belum banyak digunakan. Upaya pelestarian lingkungan juga telah mengarah pada pengembangan bioplastik, dengan tujuan menciptakan polietilen dari etanol yang terbuat dari tebu.