Bagaimana Stiker Dibuat?

Stiker, label perekat yang biasanya menampilkan gambar atau slogan berwarna-warni, telah menjadi bagian penting dari budaya pop. Anak-anak memperdagangkannya dengan teman-teman mereka, dan remaja membelinya untuk menghias loker, buku catatan, dan barang-barang pribadi lainnya. Orang dewasa menggunakan stiker bumper untuk menunjukkan dukungan bagi kandidat politik dan organisasi amal. Namun, sangat sedikit orang yang meluangkan waktu untuk mempertimbangkan bagaimana mereka dibuat.

Berbagai jenis bahan dapat digunakan untuk membuat stiker. Stok Litho adalah bahan dasar yang paling umum, meskipun lateks terkadang ditambahkan untuk membuat bahan fleksibel yang dapat lebih mudah menempel pada benda melengkung. Stiker bumper biasanya dibuat dari vinil atau plastik lain untuk meningkatkan daya tahan dan ketahanan cuaca. Yang dimaksudkan untuk scrapbooking, pembuatan kartu, dan proyek kerajinan lainnya sering dibuat dari foil untuk memberikan tampilan metalik.

Sistem Pencocokan Pantone mendominasi pilihan warna tinta industri pembuatan stiker. Sistem ini memperluas proses pencetakan CMYK dengan menggunakan warna spot untuk menghasilkan logam, fluoresen, dan variasi warna unik lainnya. Tinta yang digunakan dalam pembuatan stiker biasanya transparan, tetapi mungkin buram dalam beberapa keadaan.

Biasanya, stiker dibuat dengan perekat permanen, dapat dilepas, atau dapat diposisikan ulang. Perekat permanen paling umum digunakan untuk penggunaan umum, sedangkan perekat yang dapat dilepas atau diposisikan ulang lebih populer pada perekat yang ditujukan untuk proyek kerajinan. Perekat bukti tamper, variasi perekat permanen yang dirancang untuk patah jika stiker dilepas, terkadang digunakan oleh toko eceran sebagai tindakan pencegahan terhadap pencurian atau kerusakan produk.

Meskipun proses untuk memproduksi stiker secara massal cukup rumit, namun mudah untuk membuatnya di rumah menggunakan komputer dan printer inkjet. Orang-orang dapat dengan mudah mencetak teks atau gambar ke kertas proyek stiker yang dibeli dari toko peralatan kantor besar mana pun dan menggunakan kertas pelubang kertas untuk membuat bentuk yang seragam. Kertas ini tersedia dalam warna matte atau glossy untuk memberikan berbagai tampilan yang unik. Namun, penting untuk disadari bahwa sebagian besar yang dibuat dengan kertas stiker tidak akan tahan air. Jika orang khawatir tentang umur panjang stiker buatan sendiri, desain dapat disegel dengan dua atau tiga lapis semprotan akrilik bening.

Orang yang ingin membuat stiker foto keluarga, karya seni anak, atau memorabilia lainnya, bisa mencoba membuat lem buatan sendiri. Ini dapat dibuat dengan merebus 2 sendok makan (29.5 ml) cuka, satu bungkus agar-agar tanpa rasa, dan sedikit ekstrak vanila. Campuran ini dapat dibubuhkan di bagian belakang kertas dan dibiarkan mengering. Ketika kertas dibasahi kembali, kertas akan menempel pada hampir semua permukaan.